Denpasar (Antara Bali) - Pasaran Singapura menyerap 29,91 persen ekspor perhiasan (permata) dari Bali yang totalnya mencapai 6,43 juta dolar AS selama Februari 2014, menurun 12,14 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 5,039 juta dolar AS.
"Komoditas aneka jenis perhiasan berbahan baku logam hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali menembus pasaran mancanegara," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, sisanya diserap oleh pasaran Amerika Serikat 11,53 persen, Australia 2,69 persen, Jepang 0,20 persen, Prancis 1,71 persen, Hong Kong 23,87 persen, Spanyol 1,06 persen dan Italia 3,69 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Belanda 9,53 persen, Jerman 1,51 persen dan 14,19 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Panusunan Siregar menambahkan, Bali selama 2013 menghasilkan devisa dari ekspor kerajinan berbahan baku logam sebesar 11,22 juta dolar AS, meningkat 5,20 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 9,74 juta dolar AS.
Devisa tersebut diperoleh atas pengapalan 12,9 juta unit selama 2013, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 5,08 juta unit.
Matadagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan skala rumah tangga yang berhasil menembus pasaran luar negeri.
Kerajinan logam itu kontribusinya masih relatif kecil, hanya 2,31 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 346,06 juta dolar AS selama 2013, meningkat 0,88 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 481,83 juta dolar AS.
Hasil kerajinan berbahan logam yang menembus pasaran luar negeri itu berupa perhiasan untuk wanita yang dirancang sedemikian rupa sehingga unik yang mampu menarik perhatian konsumen.
Demikian pula dari segi harga sangat terjangkau, jauh lebih murah dibandingkan perhiasan dari bahan emas, ujar Panusunan Siregar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Komoditas aneka jenis perhiasan berbahan baku logam hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali menembus pasaran mancanegara," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, sisanya diserap oleh pasaran Amerika Serikat 11,53 persen, Australia 2,69 persen, Jepang 0,20 persen, Prancis 1,71 persen, Hong Kong 23,87 persen, Spanyol 1,06 persen dan Italia 3,69 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Belanda 9,53 persen, Jerman 1,51 persen dan 14,19 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Panusunan Siregar menambahkan, Bali selama 2013 menghasilkan devisa dari ekspor kerajinan berbahan baku logam sebesar 11,22 juta dolar AS, meningkat 5,20 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 9,74 juta dolar AS.
Devisa tersebut diperoleh atas pengapalan 12,9 juta unit selama 2013, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 5,08 juta unit.
Matadagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan skala rumah tangga yang berhasil menembus pasaran luar negeri.
Kerajinan logam itu kontribusinya masih relatif kecil, hanya 2,31 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 346,06 juta dolar AS selama 2013, meningkat 0,88 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 481,83 juta dolar AS.
Hasil kerajinan berbahan logam yang menembus pasaran luar negeri itu berupa perhiasan untuk wanita yang dirancang sedemikian rupa sehingga unik yang mampu menarik perhatian konsumen.
Demikian pula dari segi harga sangat terjangkau, jauh lebih murah dibandingkan perhiasan dari bahan emas, ujar Panusunan Siregar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014