Jakarta (Antara Bali) - PT PLN (Persero) mengatakan pertumbuhan konsumsi tenaga listrik selama Januari hingga Februari 2014 rata-rata sembilan persen.

Direktur Operasi Jawa Bali Sumatera PLN, Ngurah Adnyana, dalam workshop energi baru dan terbarukan (EBT) di Jakarta Kamis mengatakan, kebutuhan listrik terus tumbuh secara signifikan.

"Bahkan, di Indonesia timur dalam dua bulan pertama 2013 ini tumbuh 14 persen, sementara, Jawa-Bali tumbuh 8,2 persen dan Sumatera 9,6 persen," ungkapnya.

Pada 2013, pertumbuhan permintaan listrik tercatat tujuh persen.

Adnyana menambahkan, pada 2013, PLN masih menggunakan 12,3 persen BBM dalam bauran energi pembangkit. Pada 2012 pemakaian BBM PLN mencapai 15 persen.

"Tahun ini, BBM lebih turun lagi menjadi 9,3 persen," ujarnya.

Pemakaian BBM di Jawa-Bali hanya 2,3 persen dengan terbanyak di Bali.

Sementara di Sumatera, bauran bahan bakar dari minyak masih 30 persen dan sebagian besar di Sumatera bagian utara.

Terkait dengan itu, menurut dia, pihaknya siap membeli tenaga listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan yang diproduksi badan usaha ataupun perorangan.

"Selain ramah lingkungan, pembangkit listrik EBT akan menekan konsumsi BBM," ucapnya.

Dalam workshop, pihaknya menyosialisasikan pedoman penyambungan listrik energi terbarukan ke sistem distribusi PLN.

Pedoman itu merupakan implementasi Peraturan Pemerintah tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Energi Terbarukan dengan Kapasitas hingga 10 Megawatt.

Dengan PP tersebut, PLN bisa membeli listrik langsung dari masyarakat yang menggunakan energi terbarukan.

"Pedoman ini akan membuat PLN membeli lebih cepat listrik di bawah 10 MW," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Kelik Dewanto

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014