Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, sejumlah danau yang menjadi tempat penampungan air bersih dan irigasi perlu dilakukan pengerukan agar tidak terjadi pendangkalan dan airnya meluap saat musim penghujan.
"Luapan air Danau Batur yang sudah terjadi sejak dua bulan lalu merendam daerah permukiman penduduk. Kedalaman lahan pertanian perlu segera dilakukan pengerukan, karena terjadi pendangkalan sejak lama," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, Putu Astawa di Denpasar, Selasa.
Ia saat memberikan pengarahan kepada peserta Musrenbang Pemkot Denpasar tahun 2014 menyebutkan, sejumlah danau yang menjadi penampungan dan penyuplai air di Bali sudah saatnya dilakukan pengerukan guna menghindari pendangkalan.
Sumber-sumber air bersih atau mata air yang ada sudah semakin berkurang, akibat adanya penebangan kayu di daerah hulu, mapun di hutan-hutan yang ada sehingga banyak sungai mengering dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan.
Putu Astawa menjelaskan, jumlah penduduk Bali bertambah terus dan sudah mencapai empat juta jiwa lebih. Hal itu memerlukan adanya persediaan air minum/bersih, yang volumenya bertambah terus sejalan laju pertumbuan penduduk. Belum lagi untuk keperluan lainnya.
Oleh sebab itu perlu adanya usaha-usaha yang dilakukan yakni selain pengerukan danau yang sudah dangkal, juga penanaman pohon penghijauan termasuk tanaman hutan bambu di daerah pegunungan. (WDY/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Luapan air Danau Batur yang sudah terjadi sejak dua bulan lalu merendam daerah permukiman penduduk. Kedalaman lahan pertanian perlu segera dilakukan pengerukan, karena terjadi pendangkalan sejak lama," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, Putu Astawa di Denpasar, Selasa.
Ia saat memberikan pengarahan kepada peserta Musrenbang Pemkot Denpasar tahun 2014 menyebutkan, sejumlah danau yang menjadi penampungan dan penyuplai air di Bali sudah saatnya dilakukan pengerukan guna menghindari pendangkalan.
Sumber-sumber air bersih atau mata air yang ada sudah semakin berkurang, akibat adanya penebangan kayu di daerah hulu, mapun di hutan-hutan yang ada sehingga banyak sungai mengering dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan.
Putu Astawa menjelaskan, jumlah penduduk Bali bertambah terus dan sudah mencapai empat juta jiwa lebih. Hal itu memerlukan adanya persediaan air minum/bersih, yang volumenya bertambah terus sejalan laju pertumbuan penduduk. Belum lagi untuk keperluan lainnya.
Oleh sebab itu perlu adanya usaha-usaha yang dilakukan yakni selain pengerukan danau yang sudah dangkal, juga penanaman pohon penghijauan termasuk tanaman hutan bambu di daerah pegunungan. (WDY/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014