Denpasar (Antara Bali) - Kota Denpasar memiliki 143.439 pasangan usia subur (PUS), 227.815 orang di antaranya wanita usia produktif yang tersebar di 43 desa dan kelurahan hingga bulan Februari 2014.
"Dengan adanya data itu akan mempermudah melaksanakan berbagai program terutama dalam mencegah kanker serviks sejak dini," kata Sekretaris Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dr Lukirarti dalam sosialisasi tentang kanker serviks di Puskesmas II Denpasar Selatan, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut didampingi ketua YKI Cabang Kota Denpasar IA Selly D. Mantra mengungkapkan apresiasinya kepada para PUS di Ibu Kota Provinsi Bali atas keseriusannya dalam mengatasi kanker serviks.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian Pemkot Denpasar dengan adanya anggaran dari APBD," ujar dr Lukiarti.
Menurut dia, kanker serviksi bisa dideteksi sejak dini, masyarakat hanya perlu mengeluarkan uang tidak kurang dari Rp 50.000 untuk melakukan pemeriksaan.
"Dibandingkan harus mengobati bisa menghabiskan dana ratusan juta rupiah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua YKI Cabang Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra menyampaikan dalam melakukan pencegah awal kanker serviks pihaknya mendata jumlah pasangan usia subur dengan melibatkan seluruh pengurus YKI cabang Kota Denpasar.
"Hal tersebut sekaligus melakukan sosialisasi gerakan nasional peduli dan cegah kanker serviks," ujarnya.
Berbagi kegiatan telah dilaksanakan dalam upaya pencegahan penyakit tersebut oleh YKI Cabang Kota Denpasar di antaranya menyebarkan poster dan penyuluhan pada masyarakat serta anak usia sekolah.
Selain kegiatan tersebut, juga melakukan pap semear dan memberikan koseling rujukan ke Rumah Sakit Wangaya dan RUSP Sanglah.
IA Selly D. Mantra menambahkan Pemerintah Kota Denpasar telah berkomitmen melakukan pencegahan kanker serviks bagi seluruh siswi SMP kelas I dengan memberikan vaksinasi. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dengan adanya data itu akan mempermudah melaksanakan berbagai program terutama dalam mencegah kanker serviks sejak dini," kata Sekretaris Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dr Lukirarti dalam sosialisasi tentang kanker serviks di Puskesmas II Denpasar Selatan, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut didampingi ketua YKI Cabang Kota Denpasar IA Selly D. Mantra mengungkapkan apresiasinya kepada para PUS di Ibu Kota Provinsi Bali atas keseriusannya dalam mengatasi kanker serviks.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian Pemkot Denpasar dengan adanya anggaran dari APBD," ujar dr Lukiarti.
Menurut dia, kanker serviksi bisa dideteksi sejak dini, masyarakat hanya perlu mengeluarkan uang tidak kurang dari Rp 50.000 untuk melakukan pemeriksaan.
"Dibandingkan harus mengobati bisa menghabiskan dana ratusan juta rupiah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua YKI Cabang Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra menyampaikan dalam melakukan pencegah awal kanker serviks pihaknya mendata jumlah pasangan usia subur dengan melibatkan seluruh pengurus YKI cabang Kota Denpasar.
"Hal tersebut sekaligus melakukan sosialisasi gerakan nasional peduli dan cegah kanker serviks," ujarnya.
Berbagi kegiatan telah dilaksanakan dalam upaya pencegahan penyakit tersebut oleh YKI Cabang Kota Denpasar di antaranya menyebarkan poster dan penyuluhan pada masyarakat serta anak usia sekolah.
Selain kegiatan tersebut, juga melakukan pap semear dan memberikan koseling rujukan ke Rumah Sakit Wangaya dan RUSP Sanglah.
IA Selly D. Mantra menambahkan Pemerintah Kota Denpasar telah berkomitmen melakukan pencegahan kanker serviks bagi seluruh siswi SMP kelas I dengan memberikan vaksinasi. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014