Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Kesehatan menargetkan tes terhadap tiga juta orang
sebagai pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia.
"Tiga juta orang akan dites HIV sehingga kemungkinan ditemukan (positif terjangkit HIV) semakin banyak," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, angka kematian akibat AIDS di 2013 menurun. Case fatality rate AIDS di Indonesia berangsur menurun dari 13,51 persen di 2005, 3,21 persen di 2012, dan menjadi 0,85 persen di September 2013.
Data Kemkes juga mencatat bahwa jumlah ODHA yang mendapatkan Anti Retroviral Therapy (ART) mengalami kenaikkan. Jika pada 2010 angka mencapai 19.572 ODHA, di tahun 2012 menjadi 30.002 ODHA, dan mencapai 39.418 ODHA mendapat ART.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Kemkes membutuhkan dana lebih dari Rp.600 miliar untuk menjangkau angka ideal 30 juta orang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS untuk dites, guna menekan jumlah penyebaran virus ini.
Menurut dia, penyebaran virus ini dapat ditekan dengan melakukan banyak penelitian yang berkualitas, sehingga ketika ada hasil yang positif dapat langsung diberikan pengobatan sehingga dapat menghentikan penularan HIV/AIDS.
Afrika Selatan pernah mengetes 15 juta orang berisiko tinggi mengidap HIV/AIDS. Sedangkan China juga pernah melakukan tes serupa terhadap 80 juta orang.
Sebanyak 75.000 kasus baru HIV/AIDS ditemukan di China, dan Pemerintah China berhasil melakukan pencegahan dengan segera melakukan pengobatan kepada mereka yang positif terkena virus tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Tiga juta orang akan dites HIV sehingga kemungkinan ditemukan (positif terjangkit HIV) semakin banyak," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, angka kematian akibat AIDS di 2013 menurun. Case fatality rate AIDS di Indonesia berangsur menurun dari 13,51 persen di 2005, 3,21 persen di 2012, dan menjadi 0,85 persen di September 2013.
Data Kemkes juga mencatat bahwa jumlah ODHA yang mendapatkan Anti Retroviral Therapy (ART) mengalami kenaikkan. Jika pada 2010 angka mencapai 19.572 ODHA, di tahun 2012 menjadi 30.002 ODHA, dan mencapai 39.418 ODHA mendapat ART.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Kemkes membutuhkan dana lebih dari Rp.600 miliar untuk menjangkau angka ideal 30 juta orang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS untuk dites, guna menekan jumlah penyebaran virus ini.
Menurut dia, penyebaran virus ini dapat ditekan dengan melakukan banyak penelitian yang berkualitas, sehingga ketika ada hasil yang positif dapat langsung diberikan pengobatan sehingga dapat menghentikan penularan HIV/AIDS.
Afrika Selatan pernah mengetes 15 juta orang berisiko tinggi mengidap HIV/AIDS. Sedangkan China juga pernah melakukan tes serupa terhadap 80 juta orang.
Sebanyak 75.000 kasus baru HIV/AIDS ditemukan di China, dan Pemerintah China berhasil melakukan pencegahan dengan segera melakukan pengobatan kepada mereka yang positif terkena virus tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014