Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penerimaan retribusi daerah dari Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) selama 2014 sebesar Rp21 miliar.

"Kami pasang target Rp21 miliar, namun kami harapkan bisa lebih. Hal itu berkaca dari perolehan pada 2013 dari Agustus sampai Desember saja sudah Rp15 miliar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, I Gusti Agung Sudarsana di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan hingga saat ini jumlah tenaga kerja asing di Bali sekitar 1.796 orang yang mayoritas bekerja di sektor pariwisata. Mereka setiap bulan membayar retribusi IMTA sebesar 100 dolar AS.

"Bali efektif memungut IMTA sejak 1 Agustus 2013 karena peraturan daerah atau perdanya baru disahkan akhir Juli 2013. Sesungguhnya pemerintah pusat menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut IMTA per 1 Januari 2013, namun saat itu kita harus merampungkan perdanya dulu," ujarnya.

Tenaga kerja asing itu, lanjut dia, mayoritas dari Jepang, Perancis dan Inggris serta sisanya dari 53 negara lainnya dengan jumlah bervariasi.

"Memang retribusi IMTA relatif baru, sejauh ini kerjasama dengan perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing cukup bagus. Contohnya saja saat pelaksanaan KTT APEC beberapa bulan lalu, kami menyasar hotel-hotel yang dipergunakan sebagai tempat menginap para delegasi," ujarnya.

Sudarsana menambahkan meskipun perusahaan sudah cukup terbuka, namun pihaknya tetap melakukan pengawasan intensif agar tidak terjadi kebocoran.

"Di sisi lain, kami juga menghadapi kendala dari petugas pengurus IMTA yang sering lupa kewenangan. Oleh karena relatif baru, terkadang ada retribusi yang seharusnya masuk ke pemerintah kabupaten/kota menjadi masuk provinsi," ucapnya.

Terkait dengan upaya memberikan pelayanan yang lebih baik, pihaknya mulai Februari 2014 akan memindahkan tempat pelayanan ke tempat yang lebih representatif dan nyaman. "Sekarang masih dalam proses renovasi ruangan," kata Sudarsana. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014