Singaraja (Antara Bali) - Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kabupaten Buleleng Made Arga Pynatih mengingatkan pada siswa di daerahnya mampu menjauhkan diri atau menghindari praktik hubungan seksual pranikah,
"Siswa harus mampu menghindari itu. Masalahnya, hubungan seksual pranikah selain tidak dibenarkan ajaran agama, juga dapat menularkan penyakit yang sangat membahayakan, yakni AIDS," kata Arga di Singaraja, Bali, Rabu.
Di hadapan peserta penyuluhan masalah AIDS yang dihadiri para siswa SMP dan SMA di Singaraja, Arga yang juga Wakil Bupati Buleleng itu menyebutkan, sebagian besar kasus AIDS terjadi akibat hubungan seksual di luar nikah.
Selain hubungan di luar nikah, virus yang mematikan itu juga menyebar akibat telah digunakannya jarum suntik secara bergantian oleh para pecandu narkoba.
"Jadi, para pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik juga sangat rentan terserang virus HIV penyebab AIDS," katanya.
Mengingat itu, Arga menekankan agar para siswa selain dapat menghindari hubungan seksual di luar nikah juga tidak melibatkan diri dalam pelanggaran narkoba.
Mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di daerahnya, Arga menyebutkan, hingga akhir Mei 2010, tercatat sebanyak 853 warga di Kabupaten Buleleng yang telah terjangkit penyakit yang belum ada obatnya itu.
"Bayangkan, ratusan orang sudah terserang AIDS. Ini semua disebabkan oleh adanya hubungan seks di luar nikah, penyalahgunaan narkoba dan lainnya," ujar Arga menandaskan.
Hadir pada penyuluhan yang dilakukan di gedung SMP Negeri 1 Sawan, Singaraja itu, tampak Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Buleleng Wayan Rustini , Kadis Pendidikan Gede Suyasa, Kepala Badan KB&PP Gede Komang, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng yang diwakili oleh Kabid HIV/AIDS Maha Permana.
Maha Permana menjelaskan tentang betapa dahsyatnya dampak dari virus mematikan yang hingga saat ini belum ditemukan obat penangkalnya itu.
Untuk itu, ia mengharapkan para siswa ikut peduli dan ambil bagian dalam melakukan sosialisasi dan pencerahan tentang bahayanya AIDS bagi kesehatan.
Melalui pemahaman itu, masyarakat senantiasa dapat mengekang diri untuk tidak melakukan langkah-langkah yang beresiko terserang virus HIV penyebab AIDS, katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Siswa harus mampu menghindari itu. Masalahnya, hubungan seksual pranikah selain tidak dibenarkan ajaran agama, juga dapat menularkan penyakit yang sangat membahayakan, yakni AIDS," kata Arga di Singaraja, Bali, Rabu.
Di hadapan peserta penyuluhan masalah AIDS yang dihadiri para siswa SMP dan SMA di Singaraja, Arga yang juga Wakil Bupati Buleleng itu menyebutkan, sebagian besar kasus AIDS terjadi akibat hubungan seksual di luar nikah.
Selain hubungan di luar nikah, virus yang mematikan itu juga menyebar akibat telah digunakannya jarum suntik secara bergantian oleh para pecandu narkoba.
"Jadi, para pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik juga sangat rentan terserang virus HIV penyebab AIDS," katanya.
Mengingat itu, Arga menekankan agar para siswa selain dapat menghindari hubungan seksual di luar nikah juga tidak melibatkan diri dalam pelanggaran narkoba.
Mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di daerahnya, Arga menyebutkan, hingga akhir Mei 2010, tercatat sebanyak 853 warga di Kabupaten Buleleng yang telah terjangkit penyakit yang belum ada obatnya itu.
"Bayangkan, ratusan orang sudah terserang AIDS. Ini semua disebabkan oleh adanya hubungan seks di luar nikah, penyalahgunaan narkoba dan lainnya," ujar Arga menandaskan.
Hadir pada penyuluhan yang dilakukan di gedung SMP Negeri 1 Sawan, Singaraja itu, tampak Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Buleleng Wayan Rustini , Kadis Pendidikan Gede Suyasa, Kepala Badan KB&PP Gede Komang, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng yang diwakili oleh Kabid HIV/AIDS Maha Permana.
Maha Permana menjelaskan tentang betapa dahsyatnya dampak dari virus mematikan yang hingga saat ini belum ditemukan obat penangkalnya itu.
Untuk itu, ia mengharapkan para siswa ikut peduli dan ambil bagian dalam melakukan sosialisasi dan pencerahan tentang bahayanya AIDS bagi kesehatan.
Melalui pemahaman itu, masyarakat senantiasa dapat mengekang diri untuk tidak melakukan langkah-langkah yang beresiko terserang virus HIV penyebab AIDS, katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010