Denpasar (Antara Bali) - Tokoh perempuan pejuang Pulau Dewata di abad ke-19, yaitu Ide I Dewa Agung Istri Kanya, menerima penghargaan "Kusuma Kesatria Dira" dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Bali.
"Kami memberi penghargaan tersebut kepada seorang tokoh pejuang Ide I Dewa Agung Istri Kanya (Alm), karena kegigihan dan idealisme untuk merebut kemerdekaan RI dari penjajah kolonial Belanda," kata Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa di Klungkung, Bali, Minggu.
Setelah penyerahan piagam penghargaan "Kusuma Kesatria Dira" itu yang diterima ahli waris Dewa Agung Istri Kanya yakni Ide Dalem Semarapura, Oka Gunastawa mengatakan Agung Istri Kanya dalam sejarahnya sukses memimpin pasukan Kerajaan Klungkung saat melakukan pertempuran dengan Belanda di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung pada 24 Mei 1849.
"Atas jasanya melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda itulah hingga seorang Jenderal pemimpin pasukan Belanda tewas, dan pasukan Belanda pun waktu itu sampai mundur. Karena itu, kami sebagai anak bangsa patut memberi penghormatan dan tanda jasa kepada beliau (Agung Istri Kanya)," kata Oka Gunastawa.
Didampingi sekretarisnya Ketut Gede Adi Saputra, ia mengatakan perjuangan seorang pemimpin perempuan pada zaman itu menjadi inspirasi
kepada generasi muda saat ini, karena itu pihaknya memberikan penghargaan kepada Agung Istri Kanya yang juga menjadi Raja Klungkung XIV tersebut.
"Pemberian penghargaan ini sebelumnya juga telah dilakukan tim penelitian dan kajian dari para ahli sejarah. Salah satunya anggota tim ahli sejarah Universitas Udayana adalah Prof Dr Gede Parimartha," katanya.
Oka Gunastawa yang juga maju menjadi Caleg DPR RI itu mengatakan penyerahan penghargaan tersebut juga bertepatan dengan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember.
"Momentum itu sangat tepat kami serahkan penghargaan tersebut, karena hari ini adalah peringatan Hari Ibu, sehingga diharapkan kaum perempuan agar selalu mengenang dan betapa beratnya perjuangan seorang perempuan dalam berjuang menuju kemerdekaan RI," katanya.
Namun sekarang perjuangan bagi perempuan adalah bagaimana mengisi kemerdekaan ini agar bisa mensejahterakan masyarakat melalui bidang yang ditekuni,
Sementara itu, Guru Besar Sejarah Universitas Udayana Prof Dr Gede Parimartha mengatakan sangat tepat memberikan penghargaan kepada Raja Klungkung XIV, Ide I Dewa Agung Istri Kanya, karena atas kegigihannya berjuang untuk mempertahankan Bali dari serangan kolonial Belanda.
"Kami bersama tim telah melakukan penelitian dan kajian terkait sejarah perjuangan Raja Klungkung XIV, I Dewa Agung Istri Kanya, sehingga kami berani memutuskan penghargaan tersebut layak sebagai pejuang perempuan yang andal dalam memperjuangan kemerdekaan," katanya.
Ia mengatakan saat ini Dewa Agung istri Kanya sudah diusulkan kepada pemerintah pusat untuk bisa mendapatkan gelar pahlawan nasional, karena dari segi persyaratan telah memenuhinya.
"Berdasarkan kajian dan sejarah, Dewa Agung Istri Kanya perjuangannya sama dengan Pahlawan Nasional asal Aceh, Cut Nya Dien. Karena itu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kini sedang di proses. Mudah-mudahan segera turun surat keputusannya," kata Parimartha.
Sementara itu, ahli waris Dewa Agung Istri Kanya, Ide Dalem Semarapura mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan leluhurnya.
"Berharap perjuangan leluhur kami akan menjadi inspirasi dan api semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan RI," katanya. (I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami memberi penghargaan tersebut kepada seorang tokoh pejuang Ide I Dewa Agung Istri Kanya (Alm), karena kegigihan dan idealisme untuk merebut kemerdekaan RI dari penjajah kolonial Belanda," kata Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa di Klungkung, Bali, Minggu.
Setelah penyerahan piagam penghargaan "Kusuma Kesatria Dira" itu yang diterima ahli waris Dewa Agung Istri Kanya yakni Ide Dalem Semarapura, Oka Gunastawa mengatakan Agung Istri Kanya dalam sejarahnya sukses memimpin pasukan Kerajaan Klungkung saat melakukan pertempuran dengan Belanda di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung pada 24 Mei 1849.
"Atas jasanya melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda itulah hingga seorang Jenderal pemimpin pasukan Belanda tewas, dan pasukan Belanda pun waktu itu sampai mundur. Karena itu, kami sebagai anak bangsa patut memberi penghormatan dan tanda jasa kepada beliau (Agung Istri Kanya)," kata Oka Gunastawa.
Didampingi sekretarisnya Ketut Gede Adi Saputra, ia mengatakan perjuangan seorang pemimpin perempuan pada zaman itu menjadi inspirasi
kepada generasi muda saat ini, karena itu pihaknya memberikan penghargaan kepada Agung Istri Kanya yang juga menjadi Raja Klungkung XIV tersebut.
"Pemberian penghargaan ini sebelumnya juga telah dilakukan tim penelitian dan kajian dari para ahli sejarah. Salah satunya anggota tim ahli sejarah Universitas Udayana adalah Prof Dr Gede Parimartha," katanya.
Oka Gunastawa yang juga maju menjadi Caleg DPR RI itu mengatakan penyerahan penghargaan tersebut juga bertepatan dengan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember.
"Momentum itu sangat tepat kami serahkan penghargaan tersebut, karena hari ini adalah peringatan Hari Ibu, sehingga diharapkan kaum perempuan agar selalu mengenang dan betapa beratnya perjuangan seorang perempuan dalam berjuang menuju kemerdekaan RI," katanya.
Namun sekarang perjuangan bagi perempuan adalah bagaimana mengisi kemerdekaan ini agar bisa mensejahterakan masyarakat melalui bidang yang ditekuni,
Sementara itu, Guru Besar Sejarah Universitas Udayana Prof Dr Gede Parimartha mengatakan sangat tepat memberikan penghargaan kepada Raja Klungkung XIV, Ide I Dewa Agung Istri Kanya, karena atas kegigihannya berjuang untuk mempertahankan Bali dari serangan kolonial Belanda.
"Kami bersama tim telah melakukan penelitian dan kajian terkait sejarah perjuangan Raja Klungkung XIV, I Dewa Agung Istri Kanya, sehingga kami berani memutuskan penghargaan tersebut layak sebagai pejuang perempuan yang andal dalam memperjuangan kemerdekaan," katanya.
Ia mengatakan saat ini Dewa Agung istri Kanya sudah diusulkan kepada pemerintah pusat untuk bisa mendapatkan gelar pahlawan nasional, karena dari segi persyaratan telah memenuhinya.
"Berdasarkan kajian dan sejarah, Dewa Agung Istri Kanya perjuangannya sama dengan Pahlawan Nasional asal Aceh, Cut Nya Dien. Karena itu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kini sedang di proses. Mudah-mudahan segera turun surat keputusannya," kata Parimartha.
Sementara itu, ahli waris Dewa Agung Istri Kanya, Ide Dalem Semarapura mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan leluhurnya.
"Berharap perjuangan leluhur kami akan menjadi inspirasi dan api semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan RI," katanya. (I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013