Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta warga masyarakat tetap waspada, tetapi tidak sampai ketakutan secara berlebihan dalam menanggapi isu-isu terorisme menjelang perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
"Seluruh aparat dan masyarakat saya harapkan benar-benar waspada karena sel-selnya teroris masih hidup, tetapi kita tidak boleh juga takut berlebihan atau paranoid terhadap hal-hal seperti itu," katanya usai menjadi inspektur upacara pada gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2013 di Denpasar, Sabtu.
Pastika sependapat dengan salah satu isi sambutan dari Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman terkait masih adanya sel terorisme yang aktif di Indonesia.
Menurut Gubernur, yang diperlukan untuk menghadapi kondisi itu adalah dengan kewaspadaan semua pihak.
"Untuk perencanaan pengamanan saya lihat sudah baik, petugas keamanan, masyarakat dan tokoh masyarakat, saya kira semua sudah waspada," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu pun berpandangan dari sisi perencanaan pengamanan akhir tahun di Pulau Dewata tidak ada masalah karena sudah rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Bahkan perencanaan, penganggaran, personel, sampai jumlah personel yang terlibat itu sudah dikendalikan dari pusat," katanya.
Pastika juga mengharapkan kerja sama dari kalangan desa pakraman (desa adat) seperti bendesa (pemimpin desa adat), kelihan (kepala dusun) hingga pecalang (petugas pengamanan adat) karena mereka dinilai yang mengetahui persis apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Mari menjaga situasi dengan sebaik-baiknya supaya pelaksanaan ibadah berjalan dengan lancar, aman, dan khidmat. Semua umat beragama juga harus turut menjaga situasi sehingga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Termasuk untuk penggunaan petasan, ia menginginkan supaya dibatasi. Ia berharap dengan semangat Natal dan Tahun Baru ini kehidupan di Bali bisa lebih baik, lebih rukun, lebih harmonis dan maju.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu mengatakan pihaknya akan mengerahkan 12.260 personel kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di Pulau Dewata.
"Kami maksimalkan seluruh personel sebanyak 12.260 orang semuanya dilibatkan. Tidak ada cuti kecuali ada yang sakit," ucapnya.
Menurut dia, seluruh personel Polda Bali itu akan bersinergi dengan pasukan TNI untuk melakukan pengamanan di sejumlah pintu masuk termasuk jalur-jalur tikus yang ditengarai bisa menjadi jalur masuknya teroris. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Seluruh aparat dan masyarakat saya harapkan benar-benar waspada karena sel-selnya teroris masih hidup, tetapi kita tidak boleh juga takut berlebihan atau paranoid terhadap hal-hal seperti itu," katanya usai menjadi inspektur upacara pada gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2013 di Denpasar, Sabtu.
Pastika sependapat dengan salah satu isi sambutan dari Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman terkait masih adanya sel terorisme yang aktif di Indonesia.
Menurut Gubernur, yang diperlukan untuk menghadapi kondisi itu adalah dengan kewaspadaan semua pihak.
"Untuk perencanaan pengamanan saya lihat sudah baik, petugas keamanan, masyarakat dan tokoh masyarakat, saya kira semua sudah waspada," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu pun berpandangan dari sisi perencanaan pengamanan akhir tahun di Pulau Dewata tidak ada masalah karena sudah rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Bahkan perencanaan, penganggaran, personel, sampai jumlah personel yang terlibat itu sudah dikendalikan dari pusat," katanya.
Pastika juga mengharapkan kerja sama dari kalangan desa pakraman (desa adat) seperti bendesa (pemimpin desa adat), kelihan (kepala dusun) hingga pecalang (petugas pengamanan adat) karena mereka dinilai yang mengetahui persis apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Mari menjaga situasi dengan sebaik-baiknya supaya pelaksanaan ibadah berjalan dengan lancar, aman, dan khidmat. Semua umat beragama juga harus turut menjaga situasi sehingga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Termasuk untuk penggunaan petasan, ia menginginkan supaya dibatasi. Ia berharap dengan semangat Natal dan Tahun Baru ini kehidupan di Bali bisa lebih baik, lebih rukun, lebih harmonis dan maju.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu mengatakan pihaknya akan mengerahkan 12.260 personel kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di Pulau Dewata.
"Kami maksimalkan seluruh personel sebanyak 12.260 orang semuanya dilibatkan. Tidak ada cuti kecuali ada yang sakit," ucapnya.
Menurut dia, seluruh personel Polda Bali itu akan bersinergi dengan pasukan TNI untuk melakukan pengamanan di sejumlah pintu masuk termasuk jalur-jalur tikus yang ditengarai bisa menjadi jalur masuknya teroris. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013