Denpasar (Antara Bali) - Panitia Pengawas Pemilu Kota Denpasar merangkul siswa-siswi SMA dan SMK di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk menjadi relawan pengawas pada Pemilu 2014.
"Keterlibatan siswa-siswi ini sebagai bentuk pengawasan secara terpadu oleh masyarakat dan kami tidak membeda-bedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan untuk menjadi relawan pengawas ini," kata Ketua Panwaslu Kota Denpasar I Wayan Sudarsana, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena keterbatasan waktu pembentukan, pihaknya tidak melibatkan semua sekolah, tetapi intinya mewakili empat kecamatan yang ada di Denpasar.
"Nama-nama relawan pengawas nanti akan kami serahkan ke Bawaslu. Terkait mulai kapan mereka akan mengawasi, apakah khusus saat pencoblosan suara atau mulai distribusi logistik, hal itu kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Bawaslu," ujarnya.
Sudarsana mengatakan, meskipun merangkul siswa-siswi, pihaknya memastikan tidak akan mengorbankan waktu belajar siswa yang juga pemilih pemula itu karena sudah mempertimbangkan kalender pendidikan.
"Kami rencananya akan meluncurkan relawan pengawas itu tanggal 8 atau 9 Desember 2013. Dari waktu peluncuran saja, kami sudah mempertimbangkan waktu siswa habis ujian semester," katanya.
Selain melibatkan partisipasi siswa-siswi menjadi relawan, pihaknya juga merangkul perwakilan organisasi kemasyarakatan.
"Dengan adanya relawan pengawas, kami harapkan akan semakin meminimalisasi tindak kecurangan saat pencoblosan. Khususnya di Denpasar dalam beberapa kali pemilihan seperti Pemilihan Wali Kota dan Pilkada Bali sebenarnya tingkat kecurangan sudah minim," katanya.
Masyarakat Denpasar dinilainya sudah semakin cerdas untuk menggunakan hak pilih maupun mengawasi pelaksanaannya sehingga nantinya dapat terpilih wakil rakyat yang berkualitas.
Sebelumnya KPU Kota Denpasar sudah menetapkan total daftar pemilih tetap (DPT) di kota itu menjadi 407.541 pemilih dengan 1.131 tempat pemungutan suara. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Keterlibatan siswa-siswi ini sebagai bentuk pengawasan secara terpadu oleh masyarakat dan kami tidak membeda-bedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan untuk menjadi relawan pengawas ini," kata Ketua Panwaslu Kota Denpasar I Wayan Sudarsana, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena keterbatasan waktu pembentukan, pihaknya tidak melibatkan semua sekolah, tetapi intinya mewakili empat kecamatan yang ada di Denpasar.
"Nama-nama relawan pengawas nanti akan kami serahkan ke Bawaslu. Terkait mulai kapan mereka akan mengawasi, apakah khusus saat pencoblosan suara atau mulai distribusi logistik, hal itu kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Bawaslu," ujarnya.
Sudarsana mengatakan, meskipun merangkul siswa-siswi, pihaknya memastikan tidak akan mengorbankan waktu belajar siswa yang juga pemilih pemula itu karena sudah mempertimbangkan kalender pendidikan.
"Kami rencananya akan meluncurkan relawan pengawas itu tanggal 8 atau 9 Desember 2013. Dari waktu peluncuran saja, kami sudah mempertimbangkan waktu siswa habis ujian semester," katanya.
Selain melibatkan partisipasi siswa-siswi menjadi relawan, pihaknya juga merangkul perwakilan organisasi kemasyarakatan.
"Dengan adanya relawan pengawas, kami harapkan akan semakin meminimalisasi tindak kecurangan saat pencoblosan. Khususnya di Denpasar dalam beberapa kali pemilihan seperti Pemilihan Wali Kota dan Pilkada Bali sebenarnya tingkat kecurangan sudah minim," katanya.
Masyarakat Denpasar dinilainya sudah semakin cerdas untuk menggunakan hak pilih maupun mengawasi pelaksanaannya sehingga nantinya dapat terpilih wakil rakyat yang berkualitas.
Sebelumnya KPU Kota Denpasar sudah menetapkan total daftar pemilih tetap (DPT) di kota itu menjadi 407.541 pemilih dengan 1.131 tempat pemungutan suara. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013