Gianyar (Antara Bali) - Ribuan anggota dari TNI Angatan Udara, Laut, Darat dan kepolisian mengiringi ritual pengabenan (kremasi jenazah) Wakapolda Bali, Brigjen Dewa Putu Anom di Kuburan Desa Tegal Tugu, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.

Ritual kremasi jenazah Dewa Putu Anom juga diwarnai Upacara militer sejak keberangkatan jenazah dari rumah duka hingga sampai ke kuburan.

Khusus dikuburan sebelum jenazah dibakar dalam wadah lembu aparat kepolisian memberikan penghormatan terakhir dengan melepaskan tembakan salvo atau tembakan ke atas.

Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu seusai menyulutkan api pertama kremasi pembakaran jenazah Dewa Putu Anom menjelaskan, upacara militer sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum diikuti sekitar 1.200 anggota pasukan.

Pengerahan anggota sebanyak itu sebagai tanda penghormatan terakhir kepada almarhum karena jasa-jasanya serta dedikasi selama bertugas.

Pihaknya, tetap menunggu sampai darah penghabisan, karena almarhum meninggal dunia dalam melaksanakan tugas.

Ritual pengabenan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, Komando Daerah Miliyet IX/Udayana yang merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya.

Almarhum Wakapolda Bali, Brigjen I Dewa Putu Anom meninggal secara mendadak di Rumah Sakit Bhayangkara, Jakarta saat melaksanakan tugas di ibukota Selasa (26/11).

Dewa Made Sumarta, kakak almarhum mengaku dirinya tidak menyangka jika saudaranya telah meninggal dunia. Apalagi almarhum memang jarang berkomunikasi, karena tinggal di Tabanan, sementara almarhum di Denpasar.  (WRA)

Pewarta: Oleh I Putu Puspa Artayasa

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013