Denpasar (Antara Bali) - Orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri 19 Pemecutan, Denpasar, mengeluhkan tindakan seorang oknum guru yang diduga melakukan kekerasan dengan mengoleskan balsem ke bibir seorang siswa kelas III di sekolah setempat.
"Kejadiannya sekitar dua bulan lalu anak saya sempat dioleskan balsem di bibirnya sehingga ia sempat kepanasan," kata orangtua siswa berinisial R (33), di Denpasar, Rabu.
Ibu rumah tangga yang wanti-wanti tak ingin disebutkan identitasnya karena tak ingin anaknya mendapatkan masalah itu mengaku bahwa karena peristiwa itu membuat anaknya ketakutan.
"Anak saya malah sekarang seperti penakut," ucapnya prihatin.
Ia menuturkan bahwa beberapa anak lainnya juga pernah mendapatkan perlakuan kasar yang diduga dilakukan oleh WS, guru yang juga menjadi wali kelas III/C di sekolah dasar yang terletak di Monang Maning Denpasar Barat itu.
Bahkan, sejumlah orang tua murid, kata dia, yang juga anaknya mendapatkan perlakuan kasar, sempat melaporkan hal itu kepada kepala sekolah setempat namun tidak mendapat kejelasan.
"Kami bersama orang tua lainnya ingin menuntut kejelasan, tetapi kami masih memikirkan anak kami," ucapnya.
Ia menceritakan bahwa karena perbuatan kasar oknum guru tersebut, ada orangtua murid yang terpaksa memindahkan anaknya untuk bersekolah di tempat lain.
Tak hanya dengan balsem, oknum guru tersebut juga pernah menggosokkan kulit jeruk ke bibir siswa dan pernah menyemprotkan air yang telah dikumur kepada siswa yang dianggap nakal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardani ditemui di Renon, Denpasar, mengaku pihaknya belum mendengar hal tersebut.
Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru SDN 19 Pemecutan itu.
"Saya belum pernah dengar itu. Ini baru saya dengar. Paling tidak guru itu panutan dan tauladan siswa, tak hanya berikan ilmu tetapi juga pendampingan. Saya akan cek di lapangan (SDN 19 Pemecutan)," katanya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kejadiannya sekitar dua bulan lalu anak saya sempat dioleskan balsem di bibirnya sehingga ia sempat kepanasan," kata orangtua siswa berinisial R (33), di Denpasar, Rabu.
Ibu rumah tangga yang wanti-wanti tak ingin disebutkan identitasnya karena tak ingin anaknya mendapatkan masalah itu mengaku bahwa karena peristiwa itu membuat anaknya ketakutan.
"Anak saya malah sekarang seperti penakut," ucapnya prihatin.
Ia menuturkan bahwa beberapa anak lainnya juga pernah mendapatkan perlakuan kasar yang diduga dilakukan oleh WS, guru yang juga menjadi wali kelas III/C di sekolah dasar yang terletak di Monang Maning Denpasar Barat itu.
Bahkan, sejumlah orang tua murid, kata dia, yang juga anaknya mendapatkan perlakuan kasar, sempat melaporkan hal itu kepada kepala sekolah setempat namun tidak mendapat kejelasan.
"Kami bersama orang tua lainnya ingin menuntut kejelasan, tetapi kami masih memikirkan anak kami," ucapnya.
Ia menceritakan bahwa karena perbuatan kasar oknum guru tersebut, ada orangtua murid yang terpaksa memindahkan anaknya untuk bersekolah di tempat lain.
Tak hanya dengan balsem, oknum guru tersebut juga pernah menggosokkan kulit jeruk ke bibir siswa dan pernah menyemprotkan air yang telah dikumur kepada siswa yang dianggap nakal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardani ditemui di Renon, Denpasar, mengaku pihaknya belum mendengar hal tersebut.
Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru SDN 19 Pemecutan itu.
"Saya belum pernah dengar itu. Ini baru saya dengar. Paling tidak guru itu panutan dan tauladan siswa, tak hanya berikan ilmu tetapi juga pendampingan. Saya akan cek di lapangan (SDN 19 Pemecutan)," katanya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013