Semarapura (Antara Bali) - Polisi menyelidiki kasus pembobolan enam toko emas di Pasar Semarapura, Kabupaten Klungkung, Selasa, yang mengakibatkan perhiasan emas senilai Rp1 miliar raib.
"Dalam penyelidikan itu, kami mendapati alat las dan sebungkus rokok," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Klungkung, Ajun Komisaris Nyoman Suparta.
Pelaku diduga lebih dari satu orang dan masuk ke enam toko tersebut melalui plafon, Selasa dini hari. Namun dari enam toko, pelaku hanya berhasil membawa kabur emas dari Toko Citra dan Toko Kencana yang berada di lantai II pasar tersebut.
"Ada kunci yang dirusak pelaku, namun ternyata di toko itu pelaku tidak menemukan barang berharga yang diincarnya," kata Suparta.
Polisi mendata barang-barang berharga yang diambil oleh kawanan pencuri dari Toko Citra adalah empat bokor emas, sejumlah gelang dan cincin emas. Sementara di Toko Kencana tiga etalase berisi ratusan jenis emas perhiasan amblas.
Ni Wayan Buda (60), pemilik Toko Kencana, mengaku tidak sempat mengemasi barang-barang dagangannya karena terburu melakukan ritual di rumahnya di Desa Tegak setelah tokonya tutup, Senin (25/11) sore. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dalam penyelidikan itu, kami mendapati alat las dan sebungkus rokok," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Klungkung, Ajun Komisaris Nyoman Suparta.
Pelaku diduga lebih dari satu orang dan masuk ke enam toko tersebut melalui plafon, Selasa dini hari. Namun dari enam toko, pelaku hanya berhasil membawa kabur emas dari Toko Citra dan Toko Kencana yang berada di lantai II pasar tersebut.
"Ada kunci yang dirusak pelaku, namun ternyata di toko itu pelaku tidak menemukan barang berharga yang diincarnya," kata Suparta.
Polisi mendata barang-barang berharga yang diambil oleh kawanan pencuri dari Toko Citra adalah empat bokor emas, sejumlah gelang dan cincin emas. Sementara di Toko Kencana tiga etalase berisi ratusan jenis emas perhiasan amblas.
Ni Wayan Buda (60), pemilik Toko Kencana, mengaku tidak sempat mengemasi barang-barang dagangannya karena terburu melakukan ritual di rumahnya di Desa Tegak setelah tokonya tutup, Senin (25/11) sore. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013