Denpasar (Antara Bali) - Delegasi peserta Konferensi Internasional ke-24 Asosiasi Perempuan Pan Pasifik dan Asia Tenggara terkesan ketika menikmati jamuan makan malam dan bercengkerama dengan burung-burung pintar di taman indah Bali Bird Park.
"Banyak delegasi yang awalnya takut-takut, tetapi setelah tahu burung-burung itu jinak dan benar-benar pintar, mereka berebut untuk mendapat kesempatan berfoto bersama," kata Bayu Yustitia, direktur penjualan dan pemasaran taman burung di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (21/5) malam.
Ia menyebutkan sekitar 250 peserta dan peninjau konferensi dari 16 negara yang dikoordinir Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diberi kesempatan menikmati jamuan makan malam di tempat yang tidak seperti biasanya itu.
Menurut Bayu, delegasi konferensi yang berasal dari negara-negara Pan Pasifik dan Asia Tenggara di antaranya Indonesia, Australia, Fiji, Jepang, dan Korea, dijamu makan malam di taman burung, sekaligus agar mendapat pengalaman bercengkerama dengan aneka jenis burung.
Dari sekitar 1.000 burung yang terdiri 250 spesies, beberapa di antaranya sengaja disiapkan untuk tetap terjaga, khususnya "bintang-bintang burung", guna menghibur peserta konferensi yang letih mengikuti konferensi di Sanur, Denpasar, sejak Rabu (19/5).
Delegasi dari berbagai negara yang membahas isu sosial dan peranan wanita dalam pembangunan bangsa itu, menikmati makan malam dengan nuansa Bali di kebun yang indah di Bali Bird Park.
Bertempat di "Bali Starling Restaurant", mereka dijamu dengan menu makanan khas Indonesia dan beragam buah tropis, yang diharapkan mampu membangkitkan selera dan melupakan sejenak kesibukan konferensi di siang hari.
Seusai makan, mereka dihibur dan berfoto bersama aneka burung koleksi Bali Bird Park. "Setelah tahu burung-burung itu jinak dan benar-benar pintar, mereka berebut untuk mendapat kesempatan dihinggapi, selain berfoto bersama bintangnya burung," kata Bayu.
Ketika suasana hiruk-pikuk antara yang masih takut dan yang ingin segera mendapat kesempatan bercengkerama dengan aneka burung, para ketua delegasi kemudian diberikan suvenir khusus dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Bayu Yustitia berharap pengalaman bercengkerama dengan aneka burung pintar yang biasanya hanya menghibur pengunjung pada siang hari itu, mampu menambah daya tarik untuk dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi di masa mendatang.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Banyak delegasi yang awalnya takut-takut, tetapi setelah tahu burung-burung itu jinak dan benar-benar pintar, mereka berebut untuk mendapat kesempatan berfoto bersama," kata Bayu Yustitia, direktur penjualan dan pemasaran taman burung di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (21/5) malam.
Ia menyebutkan sekitar 250 peserta dan peninjau konferensi dari 16 negara yang dikoordinir Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diberi kesempatan menikmati jamuan makan malam di tempat yang tidak seperti biasanya itu.
Menurut Bayu, delegasi konferensi yang berasal dari negara-negara Pan Pasifik dan Asia Tenggara di antaranya Indonesia, Australia, Fiji, Jepang, dan Korea, dijamu makan malam di taman burung, sekaligus agar mendapat pengalaman bercengkerama dengan aneka jenis burung.
Dari sekitar 1.000 burung yang terdiri 250 spesies, beberapa di antaranya sengaja disiapkan untuk tetap terjaga, khususnya "bintang-bintang burung", guna menghibur peserta konferensi yang letih mengikuti konferensi di Sanur, Denpasar, sejak Rabu (19/5).
Delegasi dari berbagai negara yang membahas isu sosial dan peranan wanita dalam pembangunan bangsa itu, menikmati makan malam dengan nuansa Bali di kebun yang indah di Bali Bird Park.
Bertempat di "Bali Starling Restaurant", mereka dijamu dengan menu makanan khas Indonesia dan beragam buah tropis, yang diharapkan mampu membangkitkan selera dan melupakan sejenak kesibukan konferensi di siang hari.
Seusai makan, mereka dihibur dan berfoto bersama aneka burung koleksi Bali Bird Park. "Setelah tahu burung-burung itu jinak dan benar-benar pintar, mereka berebut untuk mendapat kesempatan dihinggapi, selain berfoto bersama bintangnya burung," kata Bayu.
Ketika suasana hiruk-pikuk antara yang masih takut dan yang ingin segera mendapat kesempatan bercengkerama dengan aneka burung, para ketua delegasi kemudian diberikan suvenir khusus dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Bayu Yustitia berharap pengalaman bercengkerama dengan aneka burung pintar yang biasanya hanya menghibur pengunjung pada siang hari itu, mampu menambah daya tarik untuk dapat mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi di masa mendatang.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010