Negara (Antara Bali) - Pedagang di Pasar Umum Negara, Kabupaten Jembrana mengancam akan mogok dan melakukan pemblokiran, jika pemkab setempat membongkar pasar tersebut.
"Kami mendukung program pemerintah, tapi program tersebut juga harus memperhatikan kami. Terkait pembongkaran pasar ini, terkesan pemkab tidak memperhatikan lokasi tempat kami berjualan sementara," kata Gusti Putu Adnyana, salah seorang pedagang, di Negara, Jumat.
Menurutnya, pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Swadaya, sudah menyatakan sikap menolak pembongkaran pasar tersebut.
Terkait dengan rencana Pemkab Jembrana untuk memindahkan sementara mereka ke pasar tradisional yang baru, dan tidak jauh dari Pasar Umum Negara, Adnyana mengatakan, memindahkan ratusan pedagang bukan pekerjaan gampang.
"Jangan samakan kami dengan pedagang di Pasar Yehembang, yang bisa dipindahkan sementara saat pasarnya diperbaiki. Persaingan kami disini lebat ketat, karena banyak swalayan. Kalau tempat berjualan sementaranya sepi, pedagang bisa bangkrut," ujarnya.
Sebelumnya Pemkab Jembrana lewat Dinas Perindagkop memberikan sosialisasi kepada pedagang, kalau Pasar Umum Negara akan direnovasi, sehingga mereka harus pindah sementara.
Saat sosialisasi tersebut pedagang sudah menolaknya, namun Bupati Jembrana, I Putu Artha dalam sebuah kesempatan mengatakan, para pedagang tetap harus pindah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami mendukung program pemerintah, tapi program tersebut juga harus memperhatikan kami. Terkait pembongkaran pasar ini, terkesan pemkab tidak memperhatikan lokasi tempat kami berjualan sementara," kata Gusti Putu Adnyana, salah seorang pedagang, di Negara, Jumat.
Menurutnya, pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Swadaya, sudah menyatakan sikap menolak pembongkaran pasar tersebut.
Terkait dengan rencana Pemkab Jembrana untuk memindahkan sementara mereka ke pasar tradisional yang baru, dan tidak jauh dari Pasar Umum Negara, Adnyana mengatakan, memindahkan ratusan pedagang bukan pekerjaan gampang.
"Jangan samakan kami dengan pedagang di Pasar Yehembang, yang bisa dipindahkan sementara saat pasarnya diperbaiki. Persaingan kami disini lebat ketat, karena banyak swalayan. Kalau tempat berjualan sementaranya sepi, pedagang bisa bangkrut," ujarnya.
Sebelumnya Pemkab Jembrana lewat Dinas Perindagkop memberikan sosialisasi kepada pedagang, kalau Pasar Umum Negara akan direnovasi, sehingga mereka harus pindah sementara.
Saat sosialisasi tersebut pedagang sudah menolaknya, namun Bupati Jembrana, I Putu Artha dalam sebuah kesempatan mengatakan, para pedagang tetap harus pindah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013