Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 8.091 relawan Bali akan dilibatkan oleh Badan Pengawas Pemilu untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014 yang disebar pada masing-masing tempat pemungutan suara di wilayah itu.
"Pada intinya, jumlah relawan pengawas sejumlah TPS yang ada. Berdasarkan hasil pleno daftar pemilih tetap beberapa waktu lalu, untuk sementara jumlah TPS di Bali sebanyak 8.091. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada perubahan juga karena masih ada persoalan dalam DPT," kata Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, di Denpasar, Kamis.
Ia mengemukakan relawan tersebut akan bertugas mulai dari tahapan distribusi logistik pemilu, waktu pencoblosan hingga penghitungan suara.
"Untuk anggarannya nanti dari Bawaslu Pusat dan DPR juga sudah menyetujui penempatan pengawas di setiap TPS tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan tugas, relawan pengawas juga akan berkoordinasi dengan pengawas pemilu lapangan (PPL) karena merekalah nanti yang bersentuhan langsung.
"Relawan kami jika dianalogikan saat pelaksanaan Pemilu 2014 tidak boleh berkedip sedikitpun karena paling besar potensi kecurangan itu di tingkat TPS," katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pada intinya, jumlah relawan pengawas sejumlah TPS yang ada. Berdasarkan hasil pleno daftar pemilih tetap beberapa waktu lalu, untuk sementara jumlah TPS di Bali sebanyak 8.091. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada perubahan juga karena masih ada persoalan dalam DPT," kata Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, di Denpasar, Kamis.
Ia mengemukakan relawan tersebut akan bertugas mulai dari tahapan distribusi logistik pemilu, waktu pencoblosan hingga penghitungan suara.
"Untuk anggarannya nanti dari Bawaslu Pusat dan DPR juga sudah menyetujui penempatan pengawas di setiap TPS tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan tugas, relawan pengawas juga akan berkoordinasi dengan pengawas pemilu lapangan (PPL) karena merekalah nanti yang bersentuhan langsung.
"Relawan kami jika dianalogikan saat pelaksanaan Pemilu 2014 tidak boleh berkedip sedikitpun karena paling besar potensi kecurangan itu di tingkat TPS," katanya. (LHS)
Editor : Ni Luh Rhismawati
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013