Kuta (Antara Bali) - Tiga kepala negara dipastikan hadir saat "Bali Democracy Forum (BDF)" VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 November 2013.
"Ketiga kepala negara itu sudah mengkonfirmasi kedatangannya di Bandar Udara Ngurah Rai pada tanggal 6 November 2013," ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Ngurah Rai Mayor Eko Adi Nugroho di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa kepala negara yang sudah mengkonfirmasi kedatangannya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.
Namun, sampai saat ini Kroasia belum memberikan informasi kedatangan kepala negaranya atau yang mewakili pelaksanaan BDF tersebut.
Selain itu, semua kepala negara itu belum melakukan kepastian jam kedatangannya di Bandara Ngurah Rai sehingga Lanud belum bisa mengajukan penutupan sementara atau tidak saat kedatangan para kepala negara tersebut.
Pihaknya mengimbau kepada instansi terkait bahwa kedatangan kepala negara itu menjadi prioritas utama dari segi pengamanannya.
Oleh karena itu, dia memastikan nantinya pasti akan ada jadwal dadakan dan mengakibatkan banyak pihak merasa terganggu dan bahkan ada yang merasa dirugikan.
"Namun, jangan itu menjadi patokan. Mari kita suskseskan acara tahunan yang digelar di Bali ini untuk menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional," ujarnya.
Jadwal kedatangan kepala negara itu nantinya akan dibahas kembali bersama instansi terkait. "Jika dilakukan penutupan sementara bandara pasti akan diinfokan kepada publik agar tidak mengganggu penerbangan komersial di Bali," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Ketiga kepala negara itu sudah mengkonfirmasi kedatangannya di Bandar Udara Ngurah Rai pada tanggal 6 November 2013," ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Ngurah Rai Mayor Eko Adi Nugroho di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa kepala negara yang sudah mengkonfirmasi kedatangannya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.
Namun, sampai saat ini Kroasia belum memberikan informasi kedatangan kepala negaranya atau yang mewakili pelaksanaan BDF tersebut.
Selain itu, semua kepala negara itu belum melakukan kepastian jam kedatangannya di Bandara Ngurah Rai sehingga Lanud belum bisa mengajukan penutupan sementara atau tidak saat kedatangan para kepala negara tersebut.
Pihaknya mengimbau kepada instansi terkait bahwa kedatangan kepala negara itu menjadi prioritas utama dari segi pengamanannya.
Oleh karena itu, dia memastikan nantinya pasti akan ada jadwal dadakan dan mengakibatkan banyak pihak merasa terganggu dan bahkan ada yang merasa dirugikan.
"Namun, jangan itu menjadi patokan. Mari kita suskseskan acara tahunan yang digelar di Bali ini untuk menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional," ujarnya.
Jadwal kedatangan kepala negara itu nantinya akan dibahas kembali bersama instansi terkait. "Jika dilakukan penutupan sementara bandara pasti akan diinfokan kepada publik agar tidak mengganggu penerbangan komersial di Bali," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013