Denpasar (Antara Bali) - Calon anggota DPRD Kabupaten Gianyar, Bali, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanfaatkan Hari Raya Galungan untuk bersosialisasi melalui tatap muka.
"Kami sudah mengagendakan jadwal 'simakrama' (tatap muka) dengan masyarakat sebagai pendekatan individual dari hati ke hati sekaligus mengucapkan selamat hari raya," kata I Wayan Eka Mustika, caleg PDIP Kabupaten Gianyar, di Denpasar, Senin.
Caleg dari daerah pemilihan Ubud itu jauh sebelum Hari Raya Galungan sudah aktif turun ke masyarakat selain bertatap muka sekaligus menyerap aspirasi warga.
Pria kelahiran 20 Agustus 1986 yang baru memasuki dunia politik itu menganggap momentum Galungan sebagai upaya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat sangat efektif guna mendapatkan dukungan pada Pemilu 2014.
Bahkan dia menargetkan perolehan 9.000 suara di Desa Mas, Kecamatan Ubud, sebagai desa kelahirannya.
Tak hanya itu, dia pun mengincar pemilih pemula dengan mengampenyakan tema andalannya "Saatnya yang Muda Berkarya Untuk Daerah Tercinta".
"Saya akui amunisi belum besar. Jadi saya menilai (momentum hari raya) itu sangat efektif sebagai pencitraan," ujar peraih penghargaan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2011 itu.
Selain tatap muka langsung, kampanye melalui jejaring sosial kini kerap dilakukan guna mendongkrak suara.
Meski baru berpolitik, sarjana Sastra Inggris Universitas Warmadewa Denapsar itu mengaku tak ingin memberikan janji muluk-muluk. Ia hanya berupaya memberikan akses bagi masyarakat miskin yang selama ini dinilainya masih belum merata.
"Akses sudah ada namun belum merata. Masih banyak masyarakat miskin yang belum mendapatkan akses kesehatan, bedah rumah, dan program sosial lainnya," kata Eka Mustika. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami sudah mengagendakan jadwal 'simakrama' (tatap muka) dengan masyarakat sebagai pendekatan individual dari hati ke hati sekaligus mengucapkan selamat hari raya," kata I Wayan Eka Mustika, caleg PDIP Kabupaten Gianyar, di Denpasar, Senin.
Caleg dari daerah pemilihan Ubud itu jauh sebelum Hari Raya Galungan sudah aktif turun ke masyarakat selain bertatap muka sekaligus menyerap aspirasi warga.
Pria kelahiran 20 Agustus 1986 yang baru memasuki dunia politik itu menganggap momentum Galungan sebagai upaya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat sangat efektif guna mendapatkan dukungan pada Pemilu 2014.
Bahkan dia menargetkan perolehan 9.000 suara di Desa Mas, Kecamatan Ubud, sebagai desa kelahirannya.
Tak hanya itu, dia pun mengincar pemilih pemula dengan mengampenyakan tema andalannya "Saatnya yang Muda Berkarya Untuk Daerah Tercinta".
"Saya akui amunisi belum besar. Jadi saya menilai (momentum hari raya) itu sangat efektif sebagai pencitraan," ujar peraih penghargaan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2011 itu.
Selain tatap muka langsung, kampanye melalui jejaring sosial kini kerap dilakukan guna mendongkrak suara.
Meski baru berpolitik, sarjana Sastra Inggris Universitas Warmadewa Denapsar itu mengaku tak ingin memberikan janji muluk-muluk. Ia hanya berupaya memberikan akses bagi masyarakat miskin yang selama ini dinilainya masih belum merata.
"Akses sudah ada namun belum merata. Masih banyak masyarakat miskin yang belum mendapatkan akses kesehatan, bedah rumah, dan program sosial lainnya," kata Eka Mustika. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013