Buenos Aires (Antara Bali) - Ilmuwan di Argentina menemukan cara untuk mengubah gas dari pencernaan sapi sebagai bahan bakar alam, suatu temuan baru yang dapat mengurangi gas rumah kaca --yang dituding sebagai penyebab panas bumi.
Dalam tahap percobaan yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Pertanian Nasional Argentina (INTA), teknologinya menggunakan katup dan pompa untuk menghubungkan gas yang dihasilkan dari pencernaan di perut sapi dengan pipa untuk ditampung pada suatu tanki.
Gas itu -- yang biasanya dikenal sebagai "sendawa" -- kemudian diproses untuk memisahkan metana dari gas-gas lain seperti karbon dioksida.
Metana adalah bahan gas alami yang bisa digunakan sebagai bahan bakar berbagai macam dari mobil hingga pembangkit listrik.
"Sekali kita bisa memampatkannya, sama dengan mendapat gas alam," kata Guillermo Berra, kepala fisiologi hewan pada INTA.
"Sebagai suatu sumber energi saat ini belum praktis, tetapi jika kita melihat ke depan pada 2050, ketika cadangan bahan bakar fosil bermasalah, ini bisa menjadi pilihan," katanya kepada Reuters.
Setiap ekor sapi bisa menghasilkan antara 250 dan 300 liter metana murni per hari, cukup untuk menghidupkan satu kulkas selama 24 jam. (Antara/Reuters/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Dalam tahap percobaan yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Pertanian Nasional Argentina (INTA), teknologinya menggunakan katup dan pompa untuk menghubungkan gas yang dihasilkan dari pencernaan di perut sapi dengan pipa untuk ditampung pada suatu tanki.
Gas itu -- yang biasanya dikenal sebagai "sendawa" -- kemudian diproses untuk memisahkan metana dari gas-gas lain seperti karbon dioksida.
Metana adalah bahan gas alami yang bisa digunakan sebagai bahan bakar berbagai macam dari mobil hingga pembangkit listrik.
"Sekali kita bisa memampatkannya, sama dengan mendapat gas alam," kata Guillermo Berra, kepala fisiologi hewan pada INTA.
"Sebagai suatu sumber energi saat ini belum praktis, tetapi jika kita melihat ke depan pada 2050, ketika cadangan bahan bakar fosil bermasalah, ini bisa menjadi pilihan," katanya kepada Reuters.
Setiap ekor sapi bisa menghasilkan antara 250 dan 300 liter metana murni per hari, cukup untuk menghidupkan satu kulkas selama 24 jam. (Antara/Reuters/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013