Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali menilai kerukunan antarumat beragama di Pulau Dewata itu tetap terjaga.
"Umat beragama satu sama lain mempunyai toleransi yang tinggi, diwarisi masyarakat secara turun-temurun hingga kini tetap kokoh" kata Wakil Ketua PW Muhamadiyah Provinsi Bali H Ahmad Dail Ansori di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, kerukunan antarumat agama yang kokoh dan mantap di daerah tujuan wisata itu diharapkan tetap dapat terpelihara dengan baik dan lebih ditingkatkan pada masa-masa mendatang, melalui peningkatkan pemahaman satu sama lain.
Oleh sebab itu, semua pihak dan umat lintas agama hendaknya mengupayakan agar kerukunan lintas agama tetap dapat terpelihara dengan baik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dia mengemukakan bahwa kebaikan dan kejahatan seseorang hanya dipisahkan oleh seujung rambut, karena 50 persen dalam diri manusia itu diselimuti oleh kebaikan dan 50 persen sisanya kejahatan.
"Jika manusia dapat mengendalikan diri 51 persen saja untuk kebaikan akan mampu menjadikan dirinya sebagai manusia yang berguna bagi masyarakat lingkungan, bangsa dan negara," ujarnya dalam khutbah Idul Adha di GOR Ngurah Rai, Denpasar, itu. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Umat beragama satu sama lain mempunyai toleransi yang tinggi, diwarisi masyarakat secara turun-temurun hingga kini tetap kokoh" kata Wakil Ketua PW Muhamadiyah Provinsi Bali H Ahmad Dail Ansori di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, kerukunan antarumat agama yang kokoh dan mantap di daerah tujuan wisata itu diharapkan tetap dapat terpelihara dengan baik dan lebih ditingkatkan pada masa-masa mendatang, melalui peningkatkan pemahaman satu sama lain.
Oleh sebab itu, semua pihak dan umat lintas agama hendaknya mengupayakan agar kerukunan lintas agama tetap dapat terpelihara dengan baik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dia mengemukakan bahwa kebaikan dan kejahatan seseorang hanya dipisahkan oleh seujung rambut, karena 50 persen dalam diri manusia itu diselimuti oleh kebaikan dan 50 persen sisanya kejahatan.
"Jika manusia dapat mengendalikan diri 51 persen saja untuk kebaikan akan mampu menjadikan dirinya sebagai manusia yang berguna bagi masyarakat lingkungan, bangsa dan negara," ujarnya dalam khutbah Idul Adha di GOR Ngurah Rai, Denpasar, itu. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013