Nusa Dua (Antara Bali) - Kementerian Luar Negeri RI menilai semua anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) lebih mengutamakan kemitraan daripada mengedepankan kepentingan negara masing-masing selama pelaksanaan konferensi tingkat tinggi di Bali.

"Yang kami lihat sejak `SOM` (pertemuan setingkat dirjen) hingga pertemuan tingkat menteri selama KTT APEC, semua anggota memegang semangat kemitraan dan kerja sama," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

Hingga menjelang pertemuan kepala negara, pertemuan-pertemuan yang digelar perwakilan APEC, baik pemerintahan maupun swasta, berjalan kondusif. "Masing-masing delegasi berusaha menonjolkan kepentingan bersama antaranggota," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa sempat mengemuka isu-isu kontroversial, namun dengan sendirinya para delegasi bisa meredamnya sehingga pertemuan pun kembali berjalan kondusif.

"Kami berharap 20 capaian yang dihasilkan bisa disepakati bersama dalam tingkat `leaders` (pemimpin ekonomi)," ujar Fachir.

Dia juga mengungkapkan bahwa upaya Indonesia untuk memasukkan tiga pilar utama APEC telah mendapatkan respons positif dari anggota APEC. Ketiga pilar itu adalah pencapaian Deklarasi Bogor (Bogor Goals) yang menyangkut fasilitas perdagangan dan investasi, pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan yang berkelanjutan, dan konektivitas Asia-Pasifik. (M038)

Pewarta: Oleh M. Irfan Ilmie

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013