Negara (Antara Bali) - Kepolisian di Polres Jembrana mengantisipasi masuknya ormas Front Pembela Islam (FPI) ke Bali, berkaitan dengan penyelenggaraan Miss Word dengan melakukan penjagaan ketat.
"Kami antisipasi kelanjutan aksi FPI di Ketapang, Banyuwangi agar tidak masuk ke Bali. Penambahan personel yang berjaga di pos-pos kepolisian kami tambah," kata Kasubag Humas Polres Jembrana, AKP Wayan Setiajaya, di Negara, Sabtu.
Menurutnya, selain dari polisi, pengamanan di Jembrana juga melibatkan TNI AD serta Brimob, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk.
Pantauan di lapangan, di beberapa pos polisi yang dianggap rawan, petugas yang berjaga melengkapi diri dengan senjata laras panjang.
"Disini ada empat petugas yang berjaga, dua membawa senjata laras panjang dan satu pistol," kata AKP Raka Wiratma, salah seorang anggota polisi yang bertugas di Pos Sumbersari, kecamatan Melaya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami antisipasi kelanjutan aksi FPI di Ketapang, Banyuwangi agar tidak masuk ke Bali. Penambahan personel yang berjaga di pos-pos kepolisian kami tambah," kata Kasubag Humas Polres Jembrana, AKP Wayan Setiajaya, di Negara, Sabtu.
Menurutnya, selain dari polisi, pengamanan di Jembrana juga melibatkan TNI AD serta Brimob, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk.
Pantauan di lapangan, di beberapa pos polisi yang dianggap rawan, petugas yang berjaga melengkapi diri dengan senjata laras panjang.
"Disini ada empat petugas yang berjaga, dua membawa senjata laras panjang dan satu pistol," kata AKP Raka Wiratma, salah seorang anggota polisi yang bertugas di Pos Sumbersari, kecamatan Melaya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013