Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar berpeluang memperoleh tambahan pendapatan daerah sebesar Rp3,6 miliar per tahun dari hasil retribusi perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).

"Berdasarkan kajian data 2011-2012, rata-rata di Denpasar jumlah tenaga kerja asing per tahun yang memperpanjang IMTA pada kisaran 200-300 orang. Mereka mayoritas berasal dari Australia, Amerika, India dan Taiwan," kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar Made Erwin Suryadharma Sena, di sela-sela dengar pendapat dengan Pansus XXI DPRD setempat, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, pada Ranperda Kota Denpasar tentang Retribusi Perpanjangan IMTA yang tengah dibahas sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No 97 Tahun 2012, maka setiap tenaga kerja asing akan dikenakan retribusi sebesar 100 dolar AS per bulan.

Ia menambahkan, sudah dipatok besaran retribusi menggunakan satuan dolar AS karena mengacu pada PP tersebut dan supaya tidak ada kesenjangan (gap) ketika kurs rupiah dengan dolar berfluktuasi.

Dari besaran retribusi 100 dolar AS jika dikalikan 300 tenaga kerja asing dalam 12 bulan (setahun), akan ada uang retribusi IMTA sebesar 360.000 dolar AS atau setara Rp3,6 miliar (dengan asumsi Rp10 ribu untuk satu dolar AS).

"Pemerintah daerah sebenarnya sejak 1 Januari 2013 sudah diserahi kewenangan untuk memungut retribusi IMTA. Namun, Pemerintah Kota Denpasar belum bisa memungut retribusi itu karena terganjal belum adanya payung hukum," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan Ranperda IMTA dapat segera ditetapkan sehingga bisa mulai diterapkan awal Januari 2014. Hasil dari pungutan retribusi itu selanjutnya diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.

"Dari Januari hingga Agustus 2013 ini memang retribusi belum bisa dipungut, tetapi kami tetap memberikan pelayanan administrasi secara maksimal kepada para pekerja asing," ujar Erwin.

Tenaga kerja asing yang bekerja di Bali, ucap dia, mayoritas menggeluti bidang pendidikan dan pariwisata. "Jika dilihat Bali secara keseluruhan, sebagian besar pekerja asing tinggal di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung," kata Erwin. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013