Jember (Antara Bali) - Jember Fashion Carnaval atau JFC mengekspresikan kekayaan budaya nusantara dan internasional melalui penciptaan sebuah maha karya busana yang unik dan spektakuler masing-masing peserta, kata Presiden JFC, Dynand Fariz.

JFC XII yang mengambil tema utama "Artechsion (Art meet Technology and Illusion)" digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.

"Ada 10 tema defile. Salah satu kekayaan budaya nusantara menjadi tema defile JFC XII yakni Betawi dan sembilan defile lainnya yakni Tibet, Bamboo, Artdeco, Octopus, Canvas, Tribe, Beetle, Spider dan Venice," tuturnya.

Menurut dia, sebanyak 750 peserta berlenggak-lenggok di "catwalk" sepanjang 3,6 kilometer dari alun-alun kota Jember menuju ke Gedung Olahraga (GOR) Kaliwates Jember dengan menggunakan busana yang unik.

"Ratusan peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan umum memeriahkan acara JFC yang merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi kegiatan pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember," ucap peraih pengharhaan tokoh industri kreatif itu.

Yang menjadi beda dengan karnaval mode pada umumnya adalah busana yang digunakan oleh peserta JFC merupakan hasil rancangannya sendiri, dibuat dengan dana sendiri, dan diperagakan sendiri, sehingga masing-masing peserta harus berpikir kreatif untuk menciptakan busana yang unik dan spektakuler sesuai dengan tema defile. (LHS)

Pewarta: Oleh Fiqih Arfani

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013