Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana lewat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) minta pegawai honorer yang masuk K2 bersiap mengikuti tes, jika ingin diangkat menjadi CPNS.
"Dari Kementerian Pemdayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, kami mendapatkan jatah 71 CPNS dari K2, dan harus melewati tes," kata Kepala BKD Jembrana, Wayan Gorim, di Negara, Rabu.
Ia mengungkapkan, saat ini ada 132 honorer yang masuk database K2, namun saat diajukan ke Kementerian PAN dan RB, hanya 71 jatah untuk Kabupaten Jembrana.
Menurut dia, honorer KB akan mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB), untuk menentukan lulus atau tidaknya mereka menjadi CPNS.
"Untuk TKD dipersiapkan oleh Kementerian PAN dan RB, sementara untuk TKD diserahkan ke panitia daerah bekerjasama dengan peguruan tinggi, yang direkomendasikan pusat," ujar Gorim.
Adanya tes ini, membuat honorer K2 gelisah, dan beberapa diantaranya kaget karena menyangka mereka otomatis akan diangkat menjadi CPNS, seperti honorer K1.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dari Kementerian Pemdayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, kami mendapatkan jatah 71 CPNS dari K2, dan harus melewati tes," kata Kepala BKD Jembrana, Wayan Gorim, di Negara, Rabu.
Ia mengungkapkan, saat ini ada 132 honorer yang masuk database K2, namun saat diajukan ke Kementerian PAN dan RB, hanya 71 jatah untuk Kabupaten Jembrana.
Menurut dia, honorer KB akan mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB), untuk menentukan lulus atau tidaknya mereka menjadi CPNS.
"Untuk TKD dipersiapkan oleh Kementerian PAN dan RB, sementara untuk TKD diserahkan ke panitia daerah bekerjasama dengan peguruan tinggi, yang direkomendasikan pusat," ujar Gorim.
Adanya tes ini, membuat honorer K2 gelisah, dan beberapa diantaranya kaget karena menyangka mereka otomatis akan diangkat menjadi CPNS, seperti honorer K1.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013