Denpasar (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna melihat langsung tahapan pelaksanaan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) agar berjalan lancar karena tes tersebut berdasarkan hasil murni tes.
"Saya harapkan peserta mengerjakan soal-soal tes agar serius. Tidak terganggu dengan ada iming-iming dari orang tertentu yang menjanjikan kelulusan tes rekrutmen CPNS tersebut," kata Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana dalam keterangan pers di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan tes rekrutmen CPNS tersebut menggunakan sistem CAT, sehingga selesai tes, para peserta akan bisa melihat hasilnya.
"Jadi dengan sistem ini para peserta akan mengetahui tahapan-tahapan yang dilalui. Termasuk juga kalau dalam tahap pertama tidak melewati ambang batas penilaian, para peserta bisa tidak melanjutkan. Karena jika nanti diakumulasi nilainya juga tak akan memenuhi persyaratan kelulusan," kata politikus PDIP asal Kabupaten Bangli.
Baca juga: 10.154 peserta ikuti tes CPNS di Denpasar
Senada dengan itu, anggota Komisi I DPRD Bali Made Rai Warsa, bahwa sistem CAT sangat baik untuk mendapatkan CPNS sesuai dengan kreteria, sebab tesnya sesuai dengan bidang dan kemampuan peserta.
"Saya berharap penerimaan CPNS formasi 2019 yang pelaksanaan tesnya tahun 2020 benar-benar terbuka. Tidak ada istilah titipan dan tidak ada permainan," ujarnya.
Rai Warsa mengatakan dengan proses rekrutmen yang terbuka (fair), para pelamar CPNS bisa datang dengan rasa optimistis ketika mengikuti tes. "Semua peserta tes CPNS bisa datang dengan rasa optimistis. Karena tesnya benar-benar terbuka," katanya. (*)