Denpasar (Antara Bali) - Para seniman tua dari Banjar Dakdakan, Kabupaten Tabanan, menampilkan kesenian rekonstruksi Arja Godogan di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35 di Taman Budaya, Denpasar, Kamis.

"Para seniman yang tampil itu semuanya masih utuh yang kami bentuk pada 1962. Kelompok kami merupakan satu-satunya di Bali yang membawakan lakon Arja Godogan," kata Ketua Sekaa (kelompok) Arja Godogan Banjar Dakdakan Made Rempih, di sela-sela pementasan tersebut.

Ia mengemukakan kesenian Arja Godogan pada intinya mengisahkan cerita manusia katak (godogan dalam bahasa Bali adalah katak) bernama Wayan Godogan yang merupakan putra pencari kayu yang ingin mempersunting putri Raja Jenggala.

Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan keinginannya tersebut, apalagi dengan wujudnya berupa katak. Singkat cerita, akhirnya Raja Jenggala, mengizinkan Wayan Godogan mempersunting putri raja dan berubah wujud menjadi manusia.

"Lakon ini di Bali hanya kelompok kami yang membawakan dan diambil dari cerita-cerita Panji. Sempat sangat laris pada periode 1962-1970. Kami sudah melatih generasi muda di lingkungan kami untuk meneruskan kesenian ini, hanya saja tak berlanjut," ucapnya.

Pada pementasan tersebut, terlihat penarinya masih luwes membawakan tarian sambil membawakan tembang-tembang. Dalam dialog mereka memakai perpaduan bahasa Bali dan bahasa Jawa Kuno.

Kesenian Arja Godogan itu dibawakan oleh 11 penari dan 10 penabuh gamelan. Para penonton pun terlihat antusias menyaksikan Arja Godogan hingga acara pementasan berakhir. Yang menonton tidak hanya dari masyarakat Bali, namun juga diramaikan wisatawan asing. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013