Karangasem, Bali (ANTARA) - Bupati Mas Sumatri terjun langsung menghibur masyarakatnya dengan berperan menjadi Raja "Mantri Buduh" dalam Pentas Seni Arja pada malam penutupan pameran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-379 Kota Amlapura yang dihadiri ribuan masyarakat Kabupaten Karangasem, Bali.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini masyarakat dikejutkan dengan penampilan orang nomor satu di Kabupaten Karangasem sebagai tokoh utama dalam pentas seni itu. Ia tampak mahir memerankan lakon pemimpin atau Raja "Mantri Buduh" dalam pementasan Arja bertemakan "Asta Brata" (delapan sifat kepemimpinan dalam agama Hindu).
"Saya ditelepon mendadak oleh Ibu bupati lima hari lalu. Saat itu saya sedang cek kesehatan di Sanglah, tiba-tiba beliau meminta saya langsung melatihnya memainkan peran dalam pentas seni arja demi menghibur masyarakat Karangasem, " kata I Ketut Bawa yang melakoni peran Parekan Punta (penasar) dalam pentas tersebut kepada tim Humas Pemda Karangasem.
Ketut Bawa, seniman yang akrab disapa Pan Gonjak sebagai penyiar radio senior, pensiunan guru SMAN 1 Amlapura, mengatakan, pertemuan dengan Bupati Mas Sumatri di panggung pentas ini, bukan untuk yang pertama kalinya.
Ia menuturkan, Bupati Mas Sumatri dulu sempat menjadi anak didiknya saat masih menjalani masa Pendidikan Guru Agama Hindu (PGAH) tahun 1986. Sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Karangasem, Mas Sumatri juga sempat menjajaki dunia pentas seni arja sebagai Galuh Daa (Galuh Manis) di Sidemen bersamanya. Maka tak heran, menghayati peran sebagai Mantri kali ini mampu dikuasi Bupati Mas Sumatri hanya dalam dua kali pertemuan.
"Ibu Mas hanya berlatih dua kali pertemuan. Sekali pertemuan waktunya hanya satu jam. Jadi bisa dikatakan beliau hanya berlatih selama dua jam saja sebelum pentas," ucapnya.
Baca juga: Mendikbud buka Festival JKPI di Karangasem-Bali
Disinggung mengenai pemilihan peran Mantri Buduh, Pan Gonjak menjelaskan, ini pilihan dari Bupati Mas Sumatri. Alasannya, jika memerankan Mantri dengan pakem Dharma, maka pementasan akan tampak serius dan pesan dalam cerita akan sulit dipahami masyarakat awam.
Bupati menginginkan agar terlukiskan dalam pementasan sosok pemimpin yang tidak fanatik dan menampilkan sosok merakyat. Sebagai Mantri Buduh, maka lakon yang dimainkan dapat menggunakan bahasa yang lebih ringan sehingga diharapkan pesan dalam pementasan lebih mudah difahami oleh seluruh masyarakat.
Selain dirinya, pentas seni arja Bupati Mas Sumatri juga dibantu oleh I Komang Parwata yang kesehariannya sebagai pengajar di SDN 1 Budakeling. Di Pentas Arja "Asta Brata", Komang Parwata memerankan laku Parekan Wijil.
Sementara itu, Bupati Mas Sumatri usai pentas mengingatkan kembali pesan yang ingin disampaikan dalam perannya. Asta Brata adalah sifat kepemimpinan yang ingin pemerintah terapkan dalam melayani masyarakat Karangasem.
"Terima Kasih atas dukungan masyarakat dan kepercayaan masyarakat pula. Saya berharap sifat tersebut bisa kita wujudkan bersama demi kemajuan dan kesejahteraan Bumi Lahar. Mari kita galakkan semangat "Menyama Braya" dalam membangun Karangasem yang bersih, cerdas serta bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana," katanya.
Pesan lainnya yang ingin disampaikan, agar generasi muda jangan mau kalah dengan yang sudah tua. Justru para pemudalah pada zaman milenial ini harus getol turut melestarikan kesenian dan budaya Bali seperti seni arja.
"Kita harus bangga, tahun ini HUT Kota disinkrunkan dengan Festival JKPI. Kota Amlapura terpilih menjadi tuan rumah event Nasional ini. Artinya, pemerintah bersama masyarakat,harus bahu-membahu melestarikan pusaka budaya daerah sebagai aset dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah, sehingga PAD kita bisa semakin bertambah dari sektor pariwisatanya," ujarnya.
Baca juga: Bupati Karangasem dan ratusan masyarakat bersihkan sampah di dermaga Tanah Ampo
Malam penutupan juga dimeriahkan dengan penampilan Padus Gita Suara Pemkab Karangasem yang membawakan lagu Mars Karangasem, Sekar Tunjung dan Spirit of Bali, pada malam penutupan juga diisi dengan penyerahan piagam kepada para sponsor serta donatur HUT Kota.
Selain itu diserahkan pula penghargaan pemenang lomba HUT ke-379 Kota Amlapura di antaranya pemenang lomba kebersihan kantor,lomba kebersihan lingkungan, lomba kebersihan lingkungan sekolah, lomba penjor hias, lomba tata kelola kearsipan, lomba memancing ikan air tawar Bupati Cup I, pemenang lomba karnaval budaya dan potensi pembangunan, pemenang lomba fotografi, piala bergilir Bola Volly Bupati Karangasem Cup 2019, lomba desa tingkat Kabupaten, penghargaan kategori stand makanan dengan kunjungan terbanyak dan lomba stand pameran terbaik HUT Kota Amlapura ke 379.
Hiburan Tari Pendet dari para pegawai pria Perumda Tirta Tohlangkir PDAM Karangasem, musik dari band Lolot juga pengundian kupon berhadiah, 7 unit sepeda gayung, 2 unit sepeda motor,1 unit sepeda motor kaisar, 6 unit kulkas, 5 unit tv, 10 kompor, 10 kipas angin , 2 handphone android dan hadiah utama 1 unit mobil Ayla yang diperoleh Kadek Susila dari Ngis.
Hadir dalam penutupan pameran HUT Kota Amlapura, Sekda Provinsi Bali, Wakil Bupati Karangasem berserta ibu, Ketua DPRD beserta ibu, Sekda Karangasem beserta ibu, Forkopimda dan kepala OPD lainnya. (*)
Baca juga: Bupati Karangasem Mas Sumatri serukan "Bangkit Untuk Bersatu"
Bupati Mas Sumatri jadi "Mantri Buduh" dalam Pentas Seni HUT Amlapura
Selasa, 2 Juli 2019 8:22 WIB