Denpasar (Antara Bali) - Bali tidak memiliki pabrik pakan ternak sehingga peternak di Pulau Dewata selama ini sangat tergantung pada suplai dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

"Kami mendorong Pemerintah Provinsi Bali membangun pabrik pakan ternak ka kebutuhan semakin meningkat, bahkan terkadang distribusi dari luar Bali sering lambat," kata Ketua Komisi II Tutik Kesuma Wardani di Denpasar, Senin.

Menurut dia, kebutuhan tidak saja untuk peternakan sapi dan babi, tetapi juga peternak ayam buras yang perkembangannya di Bali cukup pesat.

"Apalagi Bali saat ini sedang gencar melakukan terobosan pemberdayaan masyarakat perdesaan melalui program Sistem Pertanian Terpadu (Simantri). Dengan sistem tersebut tentu sangat membutuhkan pakan ternak yang efisien dan harganya lebih murah dibanding distribusi dari luar Jawa," kata politikus Partai Demokrat itu.

Untuk mendirikan perusahaan tersebut, kata dia pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan pihak swasta. Karena dengan pola bersinergi tersebut selain menghasilkan pakan ternak bermutu, harganya bisa lebih murah dibanding yang diproduksi di Jawa.

"Kami mendorong secepatnya untuk melakukan kajian agar bisa membangun pabrik pakan ternak di Bali. Kalau soal tenaga ahli di Bali cukup banyak, karena bisa kita bekerja sama dengan perguruan tinggi," ucapnya. (LHS)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013