Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersiap melakukan normalisasi sungai di Bali untuk mencegah banjir besar terulang.

Kepala BWS Bali Penida Gunawan Suntoro di Denpasar, Bali, Rabu, mengatakan Gubernur Bali sudah mengajukan permohonan normalisasi di enam sungai utama.

Permintaan tersebut telah mendapat respons positif Menteri PU dan tinggal menunggu anggaran.

"Ada sekitar enam seperti Tukad Badung, Tukad Mati, Tukad Ayung, dan Tukad Unda. Kita identifikasi titik-titik yang benar-benar urgen dilakukan normalisasi salah satunya di Waduk Muara (aliran Tukad Badung) ada sedimentasi di sana yang cukup besar," kata dia.

BWS melihat ketebalan yang terjadi di muaranya Tukad Badung itu mencapai 270 ribu meter kubik, sehingga biaya normalisasinya saja bisa mencapai Rp30 miliar.

"Kami agak kesulitan kalau harus sekaligus, mungkin akan bertahap dan ini jangka menengah yang tidak cukup dilakukan dalam setahun, setidaknya pak menteri sangat intens bisa dimulai di tahun depan," ujar Gunawan.

Untuk sementara sebelum normalisasi sungai, BWS Bali Penida akan memulai antisipasi masa tanggap darurat bencana dengan memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol akibat banjir besar pada Rabu (10/9/2025) lalu menggunakan anggaran bencana yang ada.

Gunawan mengatakan Menteri PU memberi perhatian besar terhadap infrastruktur sungai di Bali, sehingga pihaknya diminta mengidentifikasi sungai besar yang menjadi prioritas perbaikan.

Sepanjang Tukad Badung sebagai salah satu sungai yang meluap saat banjir di Denpasar, dari hasil kajian menunjukkan sedimentasinya tak begitu besar, namun di muaranya tadi yang menjadi perhatian.

Begitu pula sedimentasi di Tukad Ayung dan Tukad Mati, juga Tukad Unda yang perlu dibuatkan tanggul.

"Memang kalau dilihat hujannya yang cukup besar, ini sebenarnya kalau (hujan) normal-normal saja tidak diperlukan (normalisasi) tetapi karena memang kita sudah melihat curah hujan cukup besar ya diperlukan upaya-upaya khusus untuk penanganan disana,” kata Gunawan.

BWS Bali Penida tidak memastikan normalisasi sungai merupakan satu-satunya langkah mencegah banjir besar terulang, namun dengan pengerukan tersebut artinya pemerintah telah berupaya mencegah kejadian terulang.

"Tentu, kita namanya usaha berdasarkan analisa, identifikasi kami memang diperlukan, tapi kalau dipastikan ya kita namanya manusia hanya berusaha semaksimal mungkin berdasarkan analisa," ucapnya.



Baca juga: BNPB ingatkan banjir di Bali berpotensi terulang

Baca juga: KLH kirim tim kaji lingkungan hidup DAS Ayung pasca-banjir Bali

 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025