Jakarta (Antara Bali) - Pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan peluang yang diberikan Jerman terkait penjualan tank Leopard meningkatkan daya tawar Indonesia secara global, sekaligus membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai alternatif kemitraan yang lebih menguntungkan.

"Itu menunjukkan posisi tawar Indonesia, sekaligus memperluas sumber pembelian persenjataan mutakhir," kata Teuku saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Pekan lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel, telah memberikan "lampu hijau" untuk produsen senjata Rheinmetall AG yang berada di Duesseldorf, Jerman untuk menjual tank ke Indonesia. Sejumlah kendaraan yang dipesan dari Jerman itu, sebagaimana dikutip AFP, termasuk 104 tank Leopard 2 dan puluhan kendaraan tempur infanteri serta amunisi dan kendaraan untuk medan pegunungan, pemasang jembatan dan penggusur tanah lapis baja. Secara keseluruhan, Jerman pada pekan lalu setuju menjual 164 tank kepada Indonesia.

Teuku yang juga Direktur Eksekutif di Pusat Demokrasi, Diplomasi, dan Pertahanan Indonesia (IC3D) mengatakan dengan adanya hal itu, posisi tawar Indonesia juga meningkat dengan negara-negara pemasok alat sejenis seperti Amerika Serikat, China, atau Korea Selatan.

Dengan begitu, ujar Teuku, Indonesia di mata dunia sudah mendapat apresiasi positif dalam memenuhi kriteria demokrasi modern yang sering disangkut-pautkan dengan perlindungan Hak Asasi Manusia dan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab. (*/ADT)

Pewarta:

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013