Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada rakyat miskin tidak mendidik dan bahkan merusak harga diri bangsa.

"Saya sangat tidak setuju jika pemerintah kembali memberikan BLT kepada masyarakat miskin. Apalagi BLT tersebut diberikan menjelang pemilu," kata Megawati Soekarnoputri ketika berpidato pada deklarasi Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (Ganti), di Muara Angke, Jakarta, Sabtu.

Pada kesempatan tersebut hadir antara lain, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya, serta sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan. Hadir juga Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Ganti Rohom Dahuri dan Raiman Sabirin serta para pengurus Ganti.

Menurut Megawati, menjelang pemilu 2009 dirinya sudah menegaskan tidak setuju pada pemberian BLT, karena membuat rakyat miskin menjadi merasa tersandera. "Kini menjelang pemilu 2014 setelah muncul wacana kenaikan harga BBM, fraksi-fraksi lain di DPR juga menyatakan tidak setuju jika pemerintah akan memberikan BLT lagi," katanya.

Presiden kelima Republik Indonesia ini menjelaskan, jika pemerintah ingin memberikan bantuan kepada rakyat miskin dari dana kompensasi kenaikan harga BBM, hendaknya bukan dalam bentuk tunai, tapi dalam bentuk program yang bisa dirasakan lebih permanen oleh masyarakat. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013