Denpasar (Antara Bali) - Komando Daerah Militer IX/Udayana akan menggelar lomba lagu anak sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya mencerdaskan anak-anak, menanamkan nilai kejuangan, menumbuhkan nasionalisme dan menghidupkan kembali dunia lagu kaum bocah yang telah jarang terdengar dewasa ini.
"Kami bekerja sama dengan Yayasan Cita Abadi Bangsa dan Dinas Pendidikan Bali akan menggelar 'Lomba Cipta Lagu Anak dan Festival Bintang Imut 2010 se-Bali'," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letnan Kolonel CAJ IB Gaga Ardhana, kepada ANTARA di Denpasar, Selasa.
Menurut Ardhana, lomba itu akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA, Sabtu dan Minggu (6-7/3) di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar. Lapangan ini sangat populer dan mudah diakses oleh seluruh warga Denpasar dan berbagai daerah di Bali, sehingga mereka diharapkan bisa menyaksikan kebolehan olah suara anak-anak se-Pulau Dewata itu.
Saat ini, katanya, anak-anak Indonesia sudah banyak terdeviasi oleh budaya Barat, sehingga cenderung lebih tertarik menyanyikan lagu-lagu yang berasal dari negeri seberang maupun lagu-lagu untuk orang dewasa.
"Kecenderungan semacam ini tidak boleh dibiarkan, sehingga anak-anak harus dikembalikan ke dunianya. Salah satu upayanya dengan cara mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak dan Festival Bintang Imut se-Bali ini," katanya.
Lomba yang terbuka untuk umum itu diperuntukkan bagi anak-anak TK dan SD berusia empat sampai delapan tahun, serta usia sembilan sampai 12 tahun.
Pendaftaran calon peserta lomba itu dapat dilakukan di Sekretariat Officer's Club Kodam IX/Udayana, Jalan Adhyaksa, Kota Denpasar.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Isteri Tentara Chandra Kirana Daerah IX/Udayana, Tuti Pandjaitan, menyatakan, pihaknya bersama sejumlah pemerhati perkembangan anak akan menggelar Lomba Penyanyi Cilik "Idola Imut" untuk mengembalikan anak-anak pada dunianya.
"Sekarang ini banyak lomba penyanyi cilik, tetapi lagu yang dipakai itu malah lagu-lagu orang dewasa dengan gaya bernyanyi secara dewasa pula. Saya kira hal itu kurang sesuai dengan perkembangan anak, maka perlu ada alternatif," katanya.
Menurut dia, anak-anak masa kini memerlukan lagu yang sesuai dengan perkembangan psikologinya, namun dengan selera masa kini. "Jadi tidak jauh dengan dunianya tetapi juga jangan ketinggalan zaman. Makanya, 'Idola Imut' perlu digelar," katanya.
Lagu-lagu yang akan diperlombakan dalam "Idola Imut" dengan sasaran penyanyi cilik usia empat hingga 12 tahun di Bali, NTB, dan NTT ini, katanya, bersyair sangat sederhana dan dekat dengan dunia keseharian anak-anak.
"Tidak kalah penting adalah untuk menggugah kecintaan mereka pada orangtua, lingkungan, minat belajar, dan kecintaan pada Tanah Air. Sudah jarang sekali lagu-lagu bertemakan itu diciptakan untuk anak-anak sekarang ini. Lomba ini juga mencari pengarang lagu anak terbaik," katanya.
Dalam menggelar "Idola Imut" yang formatnya mirip dengan lomba penyanyi cilik yang banyak digelar sejumlah stasiun televisi nasional, katanya, dia terlebih dahulu menyerap aspirasi anak-anak.
"Mereka sudah lebih berani menyatakan pendapat. Mereka mau lagu-lagu yang ritmenya tidak ketinggalan zaman tetapi temanya jangan cinta-cintaan. Makanya, lagu-lagu yang akan dibawa ke 'Idola Imut' nanti itu bertemakan tentang mereka," katanya.
Beberapa lagu terpilih yang akan dilombakan diberi judul sangat sederhana. Di antaranya "Semua Sendiri", "Siap!!!", "Puteri Raja", "Mau Jadi Pilot", "Buat Kalimat", "Aku Mau Belajar", dan "Belajar Membaca".
Beragam ritme dan genre lagu diketengahkan dalam lagu-lagu itu. "Siap!!!" sebagai misal, berirama mars dan bertutur tentang seorang tentara yang patriotis dan selalu siap membela Ibu Pertiwi.
"Semua Sendiri" lain lagi, karena irama reggae dan syairnya yang gembira berkisah tentang kemandirian anak dalam mengurus dirinya sendiri. Mulai dari anak itu bangun tidur, menggosok gigi, memakai celana, hingga bersiap untuk bersekolah pada pagi hari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kami bekerja sama dengan Yayasan Cita Abadi Bangsa dan Dinas Pendidikan Bali akan menggelar 'Lomba Cipta Lagu Anak dan Festival Bintang Imut 2010 se-Bali'," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letnan Kolonel CAJ IB Gaga Ardhana, kepada ANTARA di Denpasar, Selasa.
Menurut Ardhana, lomba itu akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA, Sabtu dan Minggu (6-7/3) di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar. Lapangan ini sangat populer dan mudah diakses oleh seluruh warga Denpasar dan berbagai daerah di Bali, sehingga mereka diharapkan bisa menyaksikan kebolehan olah suara anak-anak se-Pulau Dewata itu.
Saat ini, katanya, anak-anak Indonesia sudah banyak terdeviasi oleh budaya Barat, sehingga cenderung lebih tertarik menyanyikan lagu-lagu yang berasal dari negeri seberang maupun lagu-lagu untuk orang dewasa.
"Kecenderungan semacam ini tidak boleh dibiarkan, sehingga anak-anak harus dikembalikan ke dunianya. Salah satu upayanya dengan cara mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak dan Festival Bintang Imut se-Bali ini," katanya.
Lomba yang terbuka untuk umum itu diperuntukkan bagi anak-anak TK dan SD berusia empat sampai delapan tahun, serta usia sembilan sampai 12 tahun.
Pendaftaran calon peserta lomba itu dapat dilakukan di Sekretariat Officer's Club Kodam IX/Udayana, Jalan Adhyaksa, Kota Denpasar.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Isteri Tentara Chandra Kirana Daerah IX/Udayana, Tuti Pandjaitan, menyatakan, pihaknya bersama sejumlah pemerhati perkembangan anak akan menggelar Lomba Penyanyi Cilik "Idola Imut" untuk mengembalikan anak-anak pada dunianya.
"Sekarang ini banyak lomba penyanyi cilik, tetapi lagu yang dipakai itu malah lagu-lagu orang dewasa dengan gaya bernyanyi secara dewasa pula. Saya kira hal itu kurang sesuai dengan perkembangan anak, maka perlu ada alternatif," katanya.
Menurut dia, anak-anak masa kini memerlukan lagu yang sesuai dengan perkembangan psikologinya, namun dengan selera masa kini. "Jadi tidak jauh dengan dunianya tetapi juga jangan ketinggalan zaman. Makanya, 'Idola Imut' perlu digelar," katanya.
Lagu-lagu yang akan diperlombakan dalam "Idola Imut" dengan sasaran penyanyi cilik usia empat hingga 12 tahun di Bali, NTB, dan NTT ini, katanya, bersyair sangat sederhana dan dekat dengan dunia keseharian anak-anak.
"Tidak kalah penting adalah untuk menggugah kecintaan mereka pada orangtua, lingkungan, minat belajar, dan kecintaan pada Tanah Air. Sudah jarang sekali lagu-lagu bertemakan itu diciptakan untuk anak-anak sekarang ini. Lomba ini juga mencari pengarang lagu anak terbaik," katanya.
Dalam menggelar "Idola Imut" yang formatnya mirip dengan lomba penyanyi cilik yang banyak digelar sejumlah stasiun televisi nasional, katanya, dia terlebih dahulu menyerap aspirasi anak-anak.
"Mereka sudah lebih berani menyatakan pendapat. Mereka mau lagu-lagu yang ritmenya tidak ketinggalan zaman tetapi temanya jangan cinta-cintaan. Makanya, lagu-lagu yang akan dibawa ke 'Idola Imut' nanti itu bertemakan tentang mereka," katanya.
Beberapa lagu terpilih yang akan dilombakan diberi judul sangat sederhana. Di antaranya "Semua Sendiri", "Siap!!!", "Puteri Raja", "Mau Jadi Pilot", "Buat Kalimat", "Aku Mau Belajar", dan "Belajar Membaca".
Beragam ritme dan genre lagu diketengahkan dalam lagu-lagu itu. "Siap!!!" sebagai misal, berirama mars dan bertutur tentang seorang tentara yang patriotis dan selalu siap membela Ibu Pertiwi.
"Semua Sendiri" lain lagi, karena irama reggae dan syairnya yang gembira berkisah tentang kemandirian anak dalam mengurus dirinya sendiri. Mulai dari anak itu bangun tidur, menggosok gigi, memakai celana, hingga bersiap untuk bersekolah pada pagi hari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010