Tabanan (Antara Bali) - Pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Tabanan, enggan menjual bahan bakar minyak nonsubsidi jenis "Pertamina Dex" karena membutuhkan biaya investasi yang cukup besar.

"Dari 17 SPBU yang ada di daerah ini, tak satu pun yang menjual Pertamina Dex," kata Ida Bagus Raka Wiryanatha, pemilik sejumlah SPBU di Kabupaten Tabanan, Rabu.

Untuk memiliki fasilitas penampungan BBM jenis solar yang diperkenalkan kepada publik sejak tahun lalu itu, jelas dia, dibutuhkan biaya sekitar Rp1 miliar.

"Tentu harus melalui perhitungan yang matang bagi pengelola SPBU yang hendak menjual Pertamina Dex. Mereka terlebih dulu harus menyediakan tempat penampungan dan fasilitas lainnya," kata Wiryanatha.

Apalagi menurut dia, potensi kerugian bagi pengelola SPBU yang menjual BBM nonsubsidi itu juga tinggi. "Untungnya sedikit, tapi kerugian sudah di depan mata," katanya.

Untuk mendapatkan Pertamina Dex, SPBU harus memesannya ke Pertamina dengan sistem pembayaran di muka. "Kalau sudah begini, maka kami tentu berpikir sampai kapan balik modal," katanya.

Sementara itu, Asisten II Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana menyatakan komitmennya untuk menggunakan Pertamina Dex bagi kendaraan operasional pemerintahan bermesin disel.

"Hanya sejauh ini kami selalu kesulitan mendapatkannya di Kabupaten Tabanan," katanya. (EKA/M038)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013