ST. Louis (Antara Bali/PRNewswire) - Ketua dan Direktur Utama Peabody Energy, Gregory H. Boyce, hari ini ditunujuk sebagai Ketua Umum Badan Penasehat Industri Batu Bara (CIAB) Agensi Energi Internasional. Sebelumnya, Boyce bertugas sebagai Deputi Ketua CIAB sejak bulan November 2010.
CIAB adalah sebuah kelompok yang berisi para kepala eksekutif dan pejabat senior lainnya dari berbagai perusahaan yang berhubungan dengan industri batu bara di seluruh dunia. Badan ini didirikan pada tahun 1979 oleh Agensi Energi Internasional (IEA), organisasi berbasis Paris yang beroperasi di bawah Organisasi untuk Pengembangan dan Kerjasama Ekonomi (OECD).
CIAB menyelenggarakan sebuah forum bagi para anggotanya untuk menginformasikan Dewan Pemerintah IEA terkait berbagai macam isu mengenai produksi, transportasi, perdagangan, dan pemanfaatan batu bara melalui konsultasi langsung dan program studi riset tahunan dan prakarsa lainnya. Keanggotaan CIAB kini merepresentasikan 18 negara penghasil sekitar 85% produksi batu bara dunia.
"Sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi ketua umum CIAB dan saya menantikan untuk dapat memperkuat kemitraan yang telah terbangun antara CIAB dan IEA," kata Boyce. "Sebagai ketua umum, saya akan menjamin CIAB terus bekerjasama dengan Sekretariat IEA untuk memajukan keamanan energi global dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan energi global."
Boyce menyatakan bahwa CIAB telah mnerbitkan laporan terbarunya, "21st Century Coal: Advanced Technology and Global Energy Solution". Sebuah laporan berisi 122 halaman yang berkonsentrasi pada pengembangan teknologi untuk mewujudkan emisi yang sangat rendah, serta mencakup:
Produksi daya yang yang lebih efisien dari batubara merupakan langkah pertama dalam mengurangi emisi karbondioksida;
Kemajuan utama dalam teknologi produksi energi dari batu bara berkonsentrasi pada sektor efisiensi, emisi, dan biaya; dan
Produksi batu bara mutakhir harus menjadi isu utama dalam segala jenis perencanaan demi mengurangi emisi gas rumah kaca, bersama dengan peningkatan perolehan karbon utama dan proyek penyimpanan di seluruh dunia.
Laporan ini juga berisi sebuah studi kasus mengenai fleksibilitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk menjaga stabilitas gardu listrik dan kelancaran pasokan listrik, serta untuk menghadapi peningkatan potensi transformasional perolehan minyak agar dapat memulihkan efektifitas teknologi perolehan karbon.
"Di masa mendatang, kita akan membutuhkan segala bentuk energi demi memenuhi tingginya permintaan global," kata Boyce. "Laporan 21st Century Coal menyoroti pentingnya peran batu bara dan teknologi modern untuk mewujudkan terciptanya energi, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dibagikan ke seluruh dunia."
Laporan tersebut disusun oleh Institut Riset Energi Kelistrikan untuk CIAB, dan didukung oleh Advanced Resources International, Inc.; CONSOL Energy; Peabody Energy, dan RWE. Laporan tersebut bisa dilihat di situs IEA (iea.org/publications/insights/) sebagai sebuah publikasi Insights Series 2013 dengan studi dan analisa lainnya yang terkait dengan kinerja IEA.
Peabody Energy adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia dan pemimpin global dalam penciptaan solusi pertambangan berkesinambungan dan batu bara bersih. Perusahaan ini melayani pelanggan dalam sektor metalurgi dan batu bara di lebih dari 25 negara pada enam benua. Untuk informasi lebih jauh, kunjungi PeabodyEnergy.com and CoalCanDoThat.com.
KONTAK:
Cabanne Howard
+1-314-914-2507
(ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
CIAB adalah sebuah kelompok yang berisi para kepala eksekutif dan pejabat senior lainnya dari berbagai perusahaan yang berhubungan dengan industri batu bara di seluruh dunia. Badan ini didirikan pada tahun 1979 oleh Agensi Energi Internasional (IEA), organisasi berbasis Paris yang beroperasi di bawah Organisasi untuk Pengembangan dan Kerjasama Ekonomi (OECD).
CIAB menyelenggarakan sebuah forum bagi para anggotanya untuk menginformasikan Dewan Pemerintah IEA terkait berbagai macam isu mengenai produksi, transportasi, perdagangan, dan pemanfaatan batu bara melalui konsultasi langsung dan program studi riset tahunan dan prakarsa lainnya. Keanggotaan CIAB kini merepresentasikan 18 negara penghasil sekitar 85% produksi batu bara dunia.
"Sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi ketua umum CIAB dan saya menantikan untuk dapat memperkuat kemitraan yang telah terbangun antara CIAB dan IEA," kata Boyce. "Sebagai ketua umum, saya akan menjamin CIAB terus bekerjasama dengan Sekretariat IEA untuk memajukan keamanan energi global dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan energi global."
Boyce menyatakan bahwa CIAB telah mnerbitkan laporan terbarunya, "21st Century Coal: Advanced Technology and Global Energy Solution". Sebuah laporan berisi 122 halaman yang berkonsentrasi pada pengembangan teknologi untuk mewujudkan emisi yang sangat rendah, serta mencakup:
Produksi daya yang yang lebih efisien dari batubara merupakan langkah pertama dalam mengurangi emisi karbondioksida;
Kemajuan utama dalam teknologi produksi energi dari batu bara berkonsentrasi pada sektor efisiensi, emisi, dan biaya; dan
Produksi batu bara mutakhir harus menjadi isu utama dalam segala jenis perencanaan demi mengurangi emisi gas rumah kaca, bersama dengan peningkatan perolehan karbon utama dan proyek penyimpanan di seluruh dunia.
Laporan ini juga berisi sebuah studi kasus mengenai fleksibilitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk menjaga stabilitas gardu listrik dan kelancaran pasokan listrik, serta untuk menghadapi peningkatan potensi transformasional perolehan minyak agar dapat memulihkan efektifitas teknologi perolehan karbon.
"Di masa mendatang, kita akan membutuhkan segala bentuk energi demi memenuhi tingginya permintaan global," kata Boyce. "Laporan 21st Century Coal menyoroti pentingnya peran batu bara dan teknologi modern untuk mewujudkan terciptanya energi, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dibagikan ke seluruh dunia."
Laporan tersebut disusun oleh Institut Riset Energi Kelistrikan untuk CIAB, dan didukung oleh Advanced Resources International, Inc.; CONSOL Energy; Peabody Energy, dan RWE. Laporan tersebut bisa dilihat di situs IEA (iea.org/publications/insights/) sebagai sebuah publikasi Insights Series 2013 dengan studi dan analisa lainnya yang terkait dengan kinerja IEA.
Peabody Energy adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia dan pemimpin global dalam penciptaan solusi pertambangan berkesinambungan dan batu bara bersih. Perusahaan ini melayani pelanggan dalam sektor metalurgi dan batu bara di lebih dari 25 negara pada enam benua. Untuk informasi lebih jauh, kunjungi PeabodyEnergy.com and CoalCanDoThat.com.
KONTAK:
Cabanne Howard
+1-314-914-2507
(ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013