Singapura (Antara Bali/PRNewswire) - Otoritas Pengembangan Media Authority Singapura (MDA) akan memimpin 37 perusahaan media Singapura pada Hong Kong International Film & TV Market (FILMART) edisi ke-17 dari tanggal 18 hingga 21 Maret 2013, di mana mereka akan bertemu dengan banyak produser, distributor, dan investor untuk mempromosikan produk-produk mereka, menegosiasikan kesepakatan dan jaringan dengan para pelaku kunci industri.
Disana, akan ditampilkan konten produksi lokal, yang mencakup film dan program televisi dengan total durasi lebih dari 320 jam di Singapore Pavilion seluas 90 meter persegi pada Hong Kong Convention & Exhibition Centre (gerai 1A-D01, Hong Kong Convention & Exhibition Centre Tingkat 1, Hall 1A).
Konten yang akan ditampilkan meliputi film komedi lokal Ah Boys to Men dan Ah Boys to Men 2, tentang rekrutan-rekrutan militer di Singapura, yang disutradarai oleh sutradara produktif Singapura Jack Neo; Taxi! Taxi!, yang terinspirasi oleh kisah nyata seorang ilmuwan mikrobiologi yang di PHK dan banting setir menjadi seorang pengemudi taksi; Red Numbers, karya pertama sutradara Dominic Ow, yang bercerita tentang seorang pria yang diberitahu oleh seorang peramal Cina bahwa dia akan mengalami keberuntungan selama tiga menit di dalam hidupnya yang sengsara; dan The Wedding Diary II, sekuel dari The Wedding Diary, yang menggambarkan kehidupan setelah menikah.
Selain itu, ditampilkan juga sebuah program televisi hiburan bertema gaya hidup dan nominasi dari New York Festivals, Signature, sebuah serial televisi yang menampilkan arsitek terkenal dunia Moshe Safdie dan penyanyi Stacey Kent; serial gaya hidup bergaya reality show, Threesome, yang membahas berbagai topik terhangat bersama selebritis televisi Asia, Utt, Sonia Couling, dan Nadya Hutagalung; hingga acara infotainment dekorasi rumah, Project Dream Home dan Style: Check-in, sebuah program yang berisi 360 konten gaya hidup fashion interaktif dengan menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pemirsa.
Program dokumenter produksi Singapura dengan tema global dan lintas-budaya juga akan ditampilkan. Homestay, mengeksplorasi kebersamaan keluarga, semangat masyarakat, harmoni ras dan budaya; Explore the Day, mengikuti kegiatan seorang bocah Muslim di negara yang berbeda, dari pagi hingga malam yang diinterpretasikan dalam gaya cinéma vérité; Salam Ramadhan mengeksplorasi bagaimana umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadan; sedangkan Halal Galore adalah rangkaian perjalanan pangan global yang disyaratkan untuk wisatawan Muslim di negara non-Muslim.
Berbagai film panjang yang sedang dalam tahap produksi juga turut ambil bagian untuk mencari peluang bisnis. Film-film tersebut meliputi Wa is for Wayang, penemuan dunia mistis Opera Cina oleh tiga siswa yang tak diunggulkan; Little Medium Boy, sebuah cerita naratif tentang seorang anak berumur 11 tahun yang dipekerjakan menjadi "perantara" untuk mencarikan istri bagi seorang anak laki-laki yang telah mati; dan Building Waves yang mencerminkan kehidupan empat orang yang hancur akibat kerugian yang ditimbulkan oleh penampungan air Singapura dan berhasil menemukan keselamatan melalui gelombang perubahan.
Komisi Film Singapura Mempromosikan SGFilm kepada Khalayak Internasional pada FILMART
Komisi Film Singapura akan mempromosikan SGFilm Channel (www.youtube.com / sgfilmchannel), yang baru saja diluncurkan, ke khalayak internasional pada FILMART. Saluran ini akan memperluas jangkauan film-film pendek Singapura di luar berbagai festival. Menjalani debutnya pada tahun 2013, saluran ini akan menampilkan 40 film pendek dengan 10 diantaranya dirilis secara online setiap kuartal.
Di antara 40 film pendek tersebut, yang baru tersedia saat ini sebanyak 10 film pendek dengan kisah yang menusuk kalbu tentang hubungan keluarga dan persahabatan, seperti Ah Ma (2007), sebuah film berdurasi 14 menit karya Anthony Chen yang berhasil meraih "Special Mention" di Festival Film Cannes ke-60 pada tahun 2007, dan Keluar Baris (Homecoming) (2007) karya Boo Junfeng dengan film debutnya yaitu Sandcastle (2010), yang berhasil masuk pada pekan International Critics di Festival Film Cannes.
Sorotan kepada eksekutif industri film veteran dan berkembang Singapura
Partisipasi dari Singapura juga akan didukung oleh berbagai sutradara dan produser veteran, diikuti dengan pelaku industri film berkembang, karena mereka berkolaborasi dengan bakat berkelas internasional atas karya-karya terbaru mereka.
Sutradara-produser veteran, Jack Neo, yang film-film komedinya kerap mengandung tema sosial akhirnya kembali. Dengan karya terbarunya, Ah Boys to Men (2013), dia memperoleh rekor baru untuk film lokal terbaik Singapura di box office yang telah menyabet lebih dari S$ 7 juta di box office lokal.
Veteran lainnya, seperti Chan Pui Yin yang telah memproduseri 17 film, dengan film komedi terbarunya Taxi! Taxi!; Chai Yee Wei, yang menyutradarai film horor dan komedi supranatural Blood Ties (2009) dan Twisted (2011), kembali dengan That Girl in Pinafore, film tentang tentang cinta pertama yang dialami remaja dan rasa sakit mimpi yang bentrok dengan kenyataan latar belakang naik turunnya lagu-lagu rakyat Singapura di awal 90-an; dan penulis-sutradara Han Kwang Yew dengan film aksi komedinya Qing Gong, yang merupakan salah satu dari lima finalis pada Annual Hong Kong Asia Financing Forum/Fox Chinese Film Development Award di sela-sela ajang FILMART.
Mantan Miss Universe Singapura, Eunice Olsen, akan memproduseri dan membintangi film 3.50, karya terbaru sutradara nominasi Oscar Chhay Bora. Cerita berlapis ini bercerita tentang seorang dokter yang dipermalukan, seorang wartawan asing, seorang supir taksi, seorang pedagang kaki lima, dan seorang pelacur, seiring dengan mereka mengendalikan ketegangan sosio-ekonomi yang memungkinkan kemiskinan dan masalah untuk berkembang. Lost Loves karya Chhay Bora adalah film resmi pertamanya yang berhasil menyabet nominasi Oscar untuk kategori "Film Asing Terbaik" pada Academy Awards 2013.
Aktris yang beralih menjadi sutradara, Michelle Chong, dengan filmnya Already Famous (2011) yang berhasil masuk dalam nominasi "Best Foreign Film" pada Academy Awards 2013, akan menyutradarai dan memproduseri film keduanya; 3 Peas in a Pod di Australia, yang dibintangi oleh mantan personil boyband U-KISS, Alexander Lee Eusebio dari Korea, dan Calvin Chen, personil boyband asal Taiwan, Fahrenheit.
Sorotan pada pemasukan dan produksi bersama box office Singapura terbaru
Film Singapura terus mencatat peningkatan yang stabil dalam pendapatan di box office lokal. Tahun lalu, pendapatan dari lima film Singapura teratas lebih dari tiga kali lipat menjadi S$ 8.9 juta (US$ 2,17 juta) dari S$ 2,7 juta (US $ 7.15 juta) pada tahun 2010 [1].
Lima besar film Singapura berpendapatan bruto terbesar tahun lalu adalah Ah Boys to Men, We Not Naughty, Dance Dance Dragon, Greedy Ghost, dan Imperfect.
Scout Pictures Singapura dan Imagine Nation Film Hong Kong berkolaborasi pada film horor-suspense produksi bersama Hong Kong-Singapura-Taiwan, The Second Coming, yang merupakan film debut 3D stereoskopik karya sutradara asal Hongkong, Herman Yau (Ip Man: The Final Fight). Proyek ini didanai oleh Hong Kong Film Development Fund dan hibah dari Produktion Assistance MDA [2].
Clover Film Singapura dan Star Chinese Movies Hongkong memproduksi bersama film The Wedding Diary II dan baru-baru ini menandatangani kesepakatan distribusi regional untuk Ah Boys to Men dan Ah Boys to Men 2 yang meliputi Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar , Laos, Filipina, dan Taiwan. Kedua film tersebut dijadwalkan tayang tahun ini di Malaysia dan Taiwan pada Maret dan April.
[1] Angka disusun oleh Komisi Film Singapura dari berbagai sumber berdasarkan perkiraan
[2] Production Assistance menadanai produksi media yang berkontribusi terhadap sektor media Singapura melalui perekrutan bakat-bakat lokal Singapura dalam pemberian peran dan menambah pengeluaran Singapura. Hal ini adalah bagian dari produksi dukungan berbentuk hibah MDA di semua sektor media, seperti Animasi, Penyiaran, Film, Permainan, Media Interaktif, Musik, dan Percetakan, dari pengembangan ide hingga produksi konten, sehingga menyediakan akses ke pasar internasional dan pengembangan bakat. Lihat http://www.mda.gov.sg/Schemes/Pages/GrantSchemes.aspx untuk informasi lebih lanjut. Pengeluaran Singapore mengacu pada pengeluaran satu proyek pada biaya yang dikeluarkan di Singapura atau pada warga Singapura (terlepas dari tempat tinggal/lokasi) atau Permanent Resident (berbasis di Singapura). Hal ini mencakup pihak ketiga biaya yang terjadi dan dibayarkan langsung kepada badan usaha Singapura atau warga Singapura di luar negeri. Setiap barang dan/atau jasa yang diberikan oleh suatu badan usaha di Singapura harus secara substansial diberikan, dilakukan, atau diberikan nilai tambah di Singapura.
Kontak Media:
Ephraim Loy
Assistant Manager (Industry Communications)
Communications
Media Development Authority
DID: +65-9726-3157
Email: ephraim_loy@mda.gov.sg
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Disana, akan ditampilkan konten produksi lokal, yang mencakup film dan program televisi dengan total durasi lebih dari 320 jam di Singapore Pavilion seluas 90 meter persegi pada Hong Kong Convention & Exhibition Centre (gerai 1A-D01, Hong Kong Convention & Exhibition Centre Tingkat 1, Hall 1A).
Konten yang akan ditampilkan meliputi film komedi lokal Ah Boys to Men dan Ah Boys to Men 2, tentang rekrutan-rekrutan militer di Singapura, yang disutradarai oleh sutradara produktif Singapura Jack Neo; Taxi! Taxi!, yang terinspirasi oleh kisah nyata seorang ilmuwan mikrobiologi yang di PHK dan banting setir menjadi seorang pengemudi taksi; Red Numbers, karya pertama sutradara Dominic Ow, yang bercerita tentang seorang pria yang diberitahu oleh seorang peramal Cina bahwa dia akan mengalami keberuntungan selama tiga menit di dalam hidupnya yang sengsara; dan The Wedding Diary II, sekuel dari The Wedding Diary, yang menggambarkan kehidupan setelah menikah.
Selain itu, ditampilkan juga sebuah program televisi hiburan bertema gaya hidup dan nominasi dari New York Festivals, Signature, sebuah serial televisi yang menampilkan arsitek terkenal dunia Moshe Safdie dan penyanyi Stacey Kent; serial gaya hidup bergaya reality show, Threesome, yang membahas berbagai topik terhangat bersama selebritis televisi Asia, Utt, Sonia Couling, dan Nadya Hutagalung; hingga acara infotainment dekorasi rumah, Project Dream Home dan Style: Check-in, sebuah program yang berisi 360 konten gaya hidup fashion interaktif dengan menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pemirsa.
Program dokumenter produksi Singapura dengan tema global dan lintas-budaya juga akan ditampilkan. Homestay, mengeksplorasi kebersamaan keluarga, semangat masyarakat, harmoni ras dan budaya; Explore the Day, mengikuti kegiatan seorang bocah Muslim di negara yang berbeda, dari pagi hingga malam yang diinterpretasikan dalam gaya cinéma vérité; Salam Ramadhan mengeksplorasi bagaimana umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadan; sedangkan Halal Galore adalah rangkaian perjalanan pangan global yang disyaratkan untuk wisatawan Muslim di negara non-Muslim.
Berbagai film panjang yang sedang dalam tahap produksi juga turut ambil bagian untuk mencari peluang bisnis. Film-film tersebut meliputi Wa is for Wayang, penemuan dunia mistis Opera Cina oleh tiga siswa yang tak diunggulkan; Little Medium Boy, sebuah cerita naratif tentang seorang anak berumur 11 tahun yang dipekerjakan menjadi "perantara" untuk mencarikan istri bagi seorang anak laki-laki yang telah mati; dan Building Waves yang mencerminkan kehidupan empat orang yang hancur akibat kerugian yang ditimbulkan oleh penampungan air Singapura dan berhasil menemukan keselamatan melalui gelombang perubahan.
Komisi Film Singapura Mempromosikan SGFilm kepada Khalayak Internasional pada FILMART
Komisi Film Singapura akan mempromosikan SGFilm Channel (www.youtube.com / sgfilmchannel), yang baru saja diluncurkan, ke khalayak internasional pada FILMART. Saluran ini akan memperluas jangkauan film-film pendek Singapura di luar berbagai festival. Menjalani debutnya pada tahun 2013, saluran ini akan menampilkan 40 film pendek dengan 10 diantaranya dirilis secara online setiap kuartal.
Di antara 40 film pendek tersebut, yang baru tersedia saat ini sebanyak 10 film pendek dengan kisah yang menusuk kalbu tentang hubungan keluarga dan persahabatan, seperti Ah Ma (2007), sebuah film berdurasi 14 menit karya Anthony Chen yang berhasil meraih "Special Mention" di Festival Film Cannes ke-60 pada tahun 2007, dan Keluar Baris (Homecoming) (2007) karya Boo Junfeng dengan film debutnya yaitu Sandcastle (2010), yang berhasil masuk pada pekan International Critics di Festival Film Cannes.
Sorotan kepada eksekutif industri film veteran dan berkembang Singapura
Partisipasi dari Singapura juga akan didukung oleh berbagai sutradara dan produser veteran, diikuti dengan pelaku industri film berkembang, karena mereka berkolaborasi dengan bakat berkelas internasional atas karya-karya terbaru mereka.
Sutradara-produser veteran, Jack Neo, yang film-film komedinya kerap mengandung tema sosial akhirnya kembali. Dengan karya terbarunya, Ah Boys to Men (2013), dia memperoleh rekor baru untuk film lokal terbaik Singapura di box office yang telah menyabet lebih dari S$ 7 juta di box office lokal.
Veteran lainnya, seperti Chan Pui Yin yang telah memproduseri 17 film, dengan film komedi terbarunya Taxi! Taxi!; Chai Yee Wei, yang menyutradarai film horor dan komedi supranatural Blood Ties (2009) dan Twisted (2011), kembali dengan That Girl in Pinafore, film tentang tentang cinta pertama yang dialami remaja dan rasa sakit mimpi yang bentrok dengan kenyataan latar belakang naik turunnya lagu-lagu rakyat Singapura di awal 90-an; dan penulis-sutradara Han Kwang Yew dengan film aksi komedinya Qing Gong, yang merupakan salah satu dari lima finalis pada Annual Hong Kong Asia Financing Forum/Fox Chinese Film Development Award di sela-sela ajang FILMART.
Mantan Miss Universe Singapura, Eunice Olsen, akan memproduseri dan membintangi film 3.50, karya terbaru sutradara nominasi Oscar Chhay Bora. Cerita berlapis ini bercerita tentang seorang dokter yang dipermalukan, seorang wartawan asing, seorang supir taksi, seorang pedagang kaki lima, dan seorang pelacur, seiring dengan mereka mengendalikan ketegangan sosio-ekonomi yang memungkinkan kemiskinan dan masalah untuk berkembang. Lost Loves karya Chhay Bora adalah film resmi pertamanya yang berhasil menyabet nominasi Oscar untuk kategori "Film Asing Terbaik" pada Academy Awards 2013.
Aktris yang beralih menjadi sutradara, Michelle Chong, dengan filmnya Already Famous (2011) yang berhasil masuk dalam nominasi "Best Foreign Film" pada Academy Awards 2013, akan menyutradarai dan memproduseri film keduanya; 3 Peas in a Pod di Australia, yang dibintangi oleh mantan personil boyband U-KISS, Alexander Lee Eusebio dari Korea, dan Calvin Chen, personil boyband asal Taiwan, Fahrenheit.
Sorotan pada pemasukan dan produksi bersama box office Singapura terbaru
Film Singapura terus mencatat peningkatan yang stabil dalam pendapatan di box office lokal. Tahun lalu, pendapatan dari lima film Singapura teratas lebih dari tiga kali lipat menjadi S$ 8.9 juta (US$ 2,17 juta) dari S$ 2,7 juta (US $ 7.15 juta) pada tahun 2010 [1].
Lima besar film Singapura berpendapatan bruto terbesar tahun lalu adalah Ah Boys to Men, We Not Naughty, Dance Dance Dragon, Greedy Ghost, dan Imperfect.
Scout Pictures Singapura dan Imagine Nation Film Hong Kong berkolaborasi pada film horor-suspense produksi bersama Hong Kong-Singapura-Taiwan, The Second Coming, yang merupakan film debut 3D stereoskopik karya sutradara asal Hongkong, Herman Yau (Ip Man: The Final Fight). Proyek ini didanai oleh Hong Kong Film Development Fund dan hibah dari Produktion Assistance MDA [2].
Clover Film Singapura dan Star Chinese Movies Hongkong memproduksi bersama film The Wedding Diary II dan baru-baru ini menandatangani kesepakatan distribusi regional untuk Ah Boys to Men dan Ah Boys to Men 2 yang meliputi Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar , Laos, Filipina, dan Taiwan. Kedua film tersebut dijadwalkan tayang tahun ini di Malaysia dan Taiwan pada Maret dan April.
[1] Angka disusun oleh Komisi Film Singapura dari berbagai sumber berdasarkan perkiraan
[2] Production Assistance menadanai produksi media yang berkontribusi terhadap sektor media Singapura melalui perekrutan bakat-bakat lokal Singapura dalam pemberian peran dan menambah pengeluaran Singapura. Hal ini adalah bagian dari produksi dukungan berbentuk hibah MDA di semua sektor media, seperti Animasi, Penyiaran, Film, Permainan, Media Interaktif, Musik, dan Percetakan, dari pengembangan ide hingga produksi konten, sehingga menyediakan akses ke pasar internasional dan pengembangan bakat. Lihat http://www.mda.gov.sg/Schemes/Pages/GrantSchemes.aspx untuk informasi lebih lanjut. Pengeluaran Singapore mengacu pada pengeluaran satu proyek pada biaya yang dikeluarkan di Singapura atau pada warga Singapura (terlepas dari tempat tinggal/lokasi) atau Permanent Resident (berbasis di Singapura). Hal ini mencakup pihak ketiga biaya yang terjadi dan dibayarkan langsung kepada badan usaha Singapura atau warga Singapura di luar negeri. Setiap barang dan/atau jasa yang diberikan oleh suatu badan usaha di Singapura harus secara substansial diberikan, dilakukan, atau diberikan nilai tambah di Singapura.
Kontak Media:
Ephraim Loy
Assistant Manager (Industry Communications)
Communications
Media Development Authority
DID: +65-9726-3157
Email: ephraim_loy@mda.gov.sg
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013