RSUD Bali Mandara yang ditunjuk oleh tujuh KPU kabupaten/kota dan KPU Bali sebagai lokasi pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah menegaskan hanya dapat melayani 10 orang per hari.
“Sebanyak 10 orang atau lima pasangan maksimal, kalau dari kami dengan kapasitas pemeriksaan yang terbatas menginginkan apabila calon sudah mendaftar di tanggal 27 Agustus, itu bisa segera disampaikan ke kami agar pemeriksaannya bisa lebih cepat,” Direktur RSUD Bali Mandara I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya.
I Gusti NgurahPutra Dharma Jaya di Denpasar, Jumat, mengatakan tahapan pemeriksaan kesehatan di Pilkada Serentak 2024 berlangsung 28 Agustus-2 September 2024, dengan rumah sakit yang melayani pasangan bakal calon kepala daerah Provinsi Bali, Kota Denpasar, Tabanan, Klungkung, Bangli, Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.
Baca juga: KPU Denpasar tunjuk RS Bali Mandara periksa kesehatan calon
Jumlah yang banyak ini belum linear dengan kemampuan RSUD Bali Mandara, apalagi rumah sakit pemerintah daerah ini baru pertama kali mengemban mandat sebagai tempat pemeriksaan kesehatan bagi peserta pemilu.
“Tidak mungkin kami periksa dalam waktu sehari ada 20 orang, karena pertama keterbatasan, kedua, ritme atau alur pemeriksaan itu tidak memungkinkan kalau lebih dari 10,” ujar Dharma.
Untuk itu, ia meminta setelah calon kepala daerah mendaftar ke KPU Bali dan kabupaten/kota agar segera menjadwalkan pemeriksaan kesehatan sebelum terjadi penumpukan.
Dharma mengatakan rumah sakit sudah menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sesuai standar Keputusan KPU Nomor 1090, saat ini sudah ada 46 orang dokter spesialis dan ruangan khusus tanpa mengganggu pelayanan kesehatan reguler bagi masyarakat.
Jika merujuk pada keputusan KPU, alur tahapan ini mulai dari pemeriksaan kesehatan jiwa, pemeriksaan status penyalahgunaan narkotika, penyakit dalam, bedah, neurologi, kandungan ginekologi khusus perempuan, mata, THT-KL, jantung dan pembuluh darah, paru, radiologi thoraks, pengambilan sampel laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain.
“Dokter sudah lengkap, cuma kalau kami di spesialis kejiwaan ada satu dokter, jadi kami masih minta ke RSJ Provinsi Bali untuk datang,” kata dia.
Menurut dia, tahapan pemeriksaan kesehatan pada Pilkada Serentak 2024 akan berbeda, sebab banyak tes baru dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih.
Pemilihan RSUD Bali Mandara oleh provinsi dan kabupaten/kota, karena hanya rumah sakit ini yang memiliki spesialis kedokteran nuklir, guna pemeriksaan lanjutan apabila calon kepala daerah terindikasi perlu diperiksa.
Dharma mengatakan Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar tidak menunjuk RSUD Bali Mandara, sebab ingin memanfaatkan fasilitas kesehatan di kabupaten, namun ada potensi apabila memerlukan pemeriksaan lanjutan akan dibawa ke rumah sakit Mandara.
Selain meminta bakal calon segera mendaftar dan menjadwalkan pemeriksaan, Dharma juga berpesan agar mempersiapkan diri jelang tahapan ini.
“Kalau bisa tidur lebih cepat, jangan minum obat-obatan, karena akan mengaburkan hasil pemeriksaan narkoba, ketiga kepada calon itu kami harapkan mengikuti aturan yang kami minta,” kata dia.
Adapun aturan yang dimaksud, contohnya kepada bakal calon perempuan wajib tes papsmear, sehingga dilarang berhubungan seksual sebelum pemeriksaan dan tidak dalam kondisi menstruasi.
Adapun hasilnya akan keluar pada hari kedua dan diserahkan kepada KPU Bali dan kabupaten/kota, pihak rumah sakit tidak dapat menentukan hasil pemeriksaan masuk kategori lolos tes atau tidak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Sebanyak 10 orang atau lima pasangan maksimal, kalau dari kami dengan kapasitas pemeriksaan yang terbatas menginginkan apabila calon sudah mendaftar di tanggal 27 Agustus, itu bisa segera disampaikan ke kami agar pemeriksaannya bisa lebih cepat,” Direktur RSUD Bali Mandara I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya.
I Gusti NgurahPutra Dharma Jaya di Denpasar, Jumat, mengatakan tahapan pemeriksaan kesehatan di Pilkada Serentak 2024 berlangsung 28 Agustus-2 September 2024, dengan rumah sakit yang melayani pasangan bakal calon kepala daerah Provinsi Bali, Kota Denpasar, Tabanan, Klungkung, Bangli, Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.
Baca juga: KPU Denpasar tunjuk RS Bali Mandara periksa kesehatan calon
Jumlah yang banyak ini belum linear dengan kemampuan RSUD Bali Mandara, apalagi rumah sakit pemerintah daerah ini baru pertama kali mengemban mandat sebagai tempat pemeriksaan kesehatan bagi peserta pemilu.
“Tidak mungkin kami periksa dalam waktu sehari ada 20 orang, karena pertama keterbatasan, kedua, ritme atau alur pemeriksaan itu tidak memungkinkan kalau lebih dari 10,” ujar Dharma.
Untuk itu, ia meminta setelah calon kepala daerah mendaftar ke KPU Bali dan kabupaten/kota agar segera menjadwalkan pemeriksaan kesehatan sebelum terjadi penumpukan.
Dharma mengatakan rumah sakit sudah menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sesuai standar Keputusan KPU Nomor 1090, saat ini sudah ada 46 orang dokter spesialis dan ruangan khusus tanpa mengganggu pelayanan kesehatan reguler bagi masyarakat.
Jika merujuk pada keputusan KPU, alur tahapan ini mulai dari pemeriksaan kesehatan jiwa, pemeriksaan status penyalahgunaan narkotika, penyakit dalam, bedah, neurologi, kandungan ginekologi khusus perempuan, mata, THT-KL, jantung dan pembuluh darah, paru, radiologi thoraks, pengambilan sampel laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain.
“Dokter sudah lengkap, cuma kalau kami di spesialis kejiwaan ada satu dokter, jadi kami masih minta ke RSJ Provinsi Bali untuk datang,” kata dia.
Menurut dia, tahapan pemeriksaan kesehatan pada Pilkada Serentak 2024 akan berbeda, sebab banyak tes baru dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih.
Pemilihan RSUD Bali Mandara oleh provinsi dan kabupaten/kota, karena hanya rumah sakit ini yang memiliki spesialis kedokteran nuklir, guna pemeriksaan lanjutan apabila calon kepala daerah terindikasi perlu diperiksa.
Dharma mengatakan Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar tidak menunjuk RSUD Bali Mandara, sebab ingin memanfaatkan fasilitas kesehatan di kabupaten, namun ada potensi apabila memerlukan pemeriksaan lanjutan akan dibawa ke rumah sakit Mandara.
Selain meminta bakal calon segera mendaftar dan menjadwalkan pemeriksaan, Dharma juga berpesan agar mempersiapkan diri jelang tahapan ini.
“Kalau bisa tidur lebih cepat, jangan minum obat-obatan, karena akan mengaburkan hasil pemeriksaan narkoba, ketiga kepada calon itu kami harapkan mengikuti aturan yang kami minta,” kata dia.
Adapun aturan yang dimaksud, contohnya kepada bakal calon perempuan wajib tes papsmear, sehingga dilarang berhubungan seksual sebelum pemeriksaan dan tidak dalam kondisi menstruasi.
Adapun hasilnya akan keluar pada hari kedua dan diserahkan kepada KPU Bali dan kabupaten/kota, pihak rumah sakit tidak dapat menentukan hasil pemeriksaan masuk kategori lolos tes atau tidak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024