Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengatakan puskesmas di kota setempat melayani skrining kesehatan atau deteksi dini penyakit tidak menular bagi masyarakat sesuai sasaran minimal setahun sekali.
Candrawati di Denpasar, Jumat, menyampaikan skrining kesehatan tersebut di antaranya hipertensi, diabetes melitus, obesitas, gangguan pendengaran dan penglihatan, kanker serviks dan payudara, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Ini bisa untuk mengantisipasi lebih awal. Kalau misalnya ditemukan kasus hipertensi dan kencing manis, tentunya dapat diberikan terapi dan sekaligus edukasi mengenai gaya hidup," ucapnya.
Dengan upaya pencegahan tersebut, diharapkan nantinya mereka saat lansia bisa tetap sehat, mandiri dan berumur panjang.
Menurut dia, pentingnya skrining kesehatan ini karena kecenderungan masyarakat lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji, maupun membeli makanan yang sudah matang.
"Ini disebabkan karena ibu-ibu banyak yang bekerja, lalu memilih membeli makanan jadi, yang tentunya tidak bisa menjamin apakah cara pengolahannya sudah benar atau tidak. Bisa jadi para pedagang banyak yang menggunakan minyak jelantah," katanya lagi.
Hal-hal seperti itu, lanjut dia, berpotensi menyebabkan penyakit tidak menular. Sekarang banyak yang mengalami kencing manis di usia muda karena mengonsumsi banyak gula, karbohidrat yang berlebih, kurang berolahraga, maupun pola hidup yang tidak sehat.
Baca juga: Elon Musk uji coba Starlink di Puskesmas Pembantu Denpasar
Candrawati menambahkan, layanan skrining kesehatan tersebut juga sesuai dengan fokus kerja dari puskesmas dalam upaya promotif dan preventif, walaupun puskesmas juga melayani sisi kuratif dan rehabilitatif.
"Promotif dilakukan dengan penyuluhan-penyuluhan bagaimana menerapkan pola hidup sehat, baik pada anak-anak sekolah, masyarakat di desa dan di banjar-banjar," ujarnya.
Sedangkan preventif ini salah satunya dengan pencegahan melalui skrining, untuk bisa mendeteksi lebih awal penyakit pada masyarakat. "Dengan demikian bisa diantisipasi lebih awal," kata Candrawati.
Untuk melakukan skrining kesehatan masyarakat, Candrawati mengatakan pihaknya bersama dengan pemangku kepentingan terkait juga melakukan safari kesehatan dengan turun ke banjar-banjar (dusun).
"Dalam pelaksanaan safari kesehatan, kami selalu melakukan skrining penyakit tidak menular, seperti pengecekan kolesterol, gula darah, hingga asam urat," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar sosialisasikan pelayanan puskesmas terintegrasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Candrawati di Denpasar, Jumat, menyampaikan skrining kesehatan tersebut di antaranya hipertensi, diabetes melitus, obesitas, gangguan pendengaran dan penglihatan, kanker serviks dan payudara, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Ini bisa untuk mengantisipasi lebih awal. Kalau misalnya ditemukan kasus hipertensi dan kencing manis, tentunya dapat diberikan terapi dan sekaligus edukasi mengenai gaya hidup," ucapnya.
Dengan upaya pencegahan tersebut, diharapkan nantinya mereka saat lansia bisa tetap sehat, mandiri dan berumur panjang.
Menurut dia, pentingnya skrining kesehatan ini karena kecenderungan masyarakat lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji, maupun membeli makanan yang sudah matang.
"Ini disebabkan karena ibu-ibu banyak yang bekerja, lalu memilih membeli makanan jadi, yang tentunya tidak bisa menjamin apakah cara pengolahannya sudah benar atau tidak. Bisa jadi para pedagang banyak yang menggunakan minyak jelantah," katanya lagi.
Hal-hal seperti itu, lanjut dia, berpotensi menyebabkan penyakit tidak menular. Sekarang banyak yang mengalami kencing manis di usia muda karena mengonsumsi banyak gula, karbohidrat yang berlebih, kurang berolahraga, maupun pola hidup yang tidak sehat.
Baca juga: Elon Musk uji coba Starlink di Puskesmas Pembantu Denpasar
Candrawati menambahkan, layanan skrining kesehatan tersebut juga sesuai dengan fokus kerja dari puskesmas dalam upaya promotif dan preventif, walaupun puskesmas juga melayani sisi kuratif dan rehabilitatif.
"Promotif dilakukan dengan penyuluhan-penyuluhan bagaimana menerapkan pola hidup sehat, baik pada anak-anak sekolah, masyarakat di desa dan di banjar-banjar," ujarnya.
Sedangkan preventif ini salah satunya dengan pencegahan melalui skrining, untuk bisa mendeteksi lebih awal penyakit pada masyarakat. "Dengan demikian bisa diantisipasi lebih awal," kata Candrawati.
Untuk melakukan skrining kesehatan masyarakat, Candrawati mengatakan pihaknya bersama dengan pemangku kepentingan terkait juga melakukan safari kesehatan dengan turun ke banjar-banjar (dusun).
"Dalam pelaksanaan safari kesehatan, kami selalu melakukan skrining penyakit tidak menular, seperti pengecekan kolesterol, gula darah, hingga asam urat," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar sosialisasikan pelayanan puskesmas terintegrasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024