Artis senior Christine Hakim menerima Lifetime Achievement Award di Malaysia Golden Globe Award (MGGA) 2024.
“Ini perjalanan yang cukup panjang, saya baru menyadarinya,” kata Christine sesaat setelah menerima penghargaan di MGGA 2024, Kuala Lumpur, Sabtu.
Christine Hakim yang merayakan 50 tahun berkarya dalam seni peran ini mengakui sebagai suatu kehormatan menerima penghargaan itu, khususnya bersama dengan sutradara Jepang Hirokazu Kore-eda.
Perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, 67 tahun lalu itu mengatakan perjalanan panjang kariernya hingga dapat menerima penghargaan itu tentu tidak hanya di industri film saja, tetapi juga dalam hidupnya.
Penerima enam kali penerima Piala Citra itu, mengatakan belajar banyak hal di setiap langkahnya dan film merupakan sekolah dan universitas baginya.
“Jadi sampai sekarang saya masih terus belajar sampai Tuhan menghendaki saya berhenti,” katanya.
Christine juga mengaku sudah pernah hendak berhenti berakting, namun ternyata tidak berhasil.
Karenanya ia mengatakan akan terus menyebarkan cinta melalui film.
Pemeran Cut Nyak Dhien dalam film Tjoet Nja’ Dhien garapan Eros Djarot itu hadir di Kuala Lumpur tidak hanya untuk menerima penghargaan, tetapi juga mengikuti Malaysia International Film Festival pada 21-28 Juli.
Ia juga sempat mengisi sesi “Christine Hakim’s Masterclass: The Drive of the Journey” di festival film itu pada Jumat (26/7) di GSC Lalaport BBCC, Kuala Lumpur.
Sementara itu, film Serambi besutan sutradara kenamaan Garin Nugroho yang diproduseri oleh Christine Hakim juga ikut diputar dalam festival film tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Ini perjalanan yang cukup panjang, saya baru menyadarinya,” kata Christine sesaat setelah menerima penghargaan di MGGA 2024, Kuala Lumpur, Sabtu.
Christine Hakim yang merayakan 50 tahun berkarya dalam seni peran ini mengakui sebagai suatu kehormatan menerima penghargaan itu, khususnya bersama dengan sutradara Jepang Hirokazu Kore-eda.
Perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, 67 tahun lalu itu mengatakan perjalanan panjang kariernya hingga dapat menerima penghargaan itu tentu tidak hanya di industri film saja, tetapi juga dalam hidupnya.
Penerima enam kali penerima Piala Citra itu, mengatakan belajar banyak hal di setiap langkahnya dan film merupakan sekolah dan universitas baginya.
“Jadi sampai sekarang saya masih terus belajar sampai Tuhan menghendaki saya berhenti,” katanya.
Christine juga mengaku sudah pernah hendak berhenti berakting, namun ternyata tidak berhasil.
Karenanya ia mengatakan akan terus menyebarkan cinta melalui film.
Pemeran Cut Nyak Dhien dalam film Tjoet Nja’ Dhien garapan Eros Djarot itu hadir di Kuala Lumpur tidak hanya untuk menerima penghargaan, tetapi juga mengikuti Malaysia International Film Festival pada 21-28 Juli.
Ia juga sempat mengisi sesi “Christine Hakim’s Masterclass: The Drive of the Journey” di festival film itu pada Jumat (26/7) di GSC Lalaport BBCC, Kuala Lumpur.
Sementara itu, film Serambi besutan sutradara kenamaan Garin Nugroho yang diproduseri oleh Christine Hakim juga ikut diputar dalam festival film tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024