Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali menargetkan 492.958 anak mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar pemerintah secara serentak sejak 23 Juli 2024.
“Ada sasarannya yang di Bali 0-59 bulan itu 311.346 balita, umur lima tahun sampai kurang dari tujuh tahun ada 121.233 anak, kemudian tujuh tahun 60.379 anak,” sebut Plt Kepala Bidang P2P Dinkes Bali Anak Agung Sagung Mas Dwipayani di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dari jumlah ratusan ribu itu diharapkan setidaknya 95 persen anak menerima imunisasi polio dalam program ini, mengingat tetesan polio berguna guna mencegah potensi munculnya kejadian luar biasa.
“Ini untuk tahap pencegahan, dampaknya tidak menerima ya risiko terpapar polio tinggi, agar jangan sampai terpapar usaha pencegahan imunisasi jadi lebih baik, lebih preventif mencegah daripada pengobatan,” ujarnya.
Sagung Mas mengatakan virus polio tidak terjadi di Bali namun sudah muncul di provinsi lain dan penyebarannya tidak dapat diketahui, sehingga menurutnya penting untuk mengantisipasi sebelum harus membawa balita ke spesialis anak karena sudah terlanjur terpapar.
Baca juga: Pemkab Gianyar sasar anak usia TK-SD perluas cakupan imunisasi polio
Dari 492 ribu lebih anak yang harus mendapat imunisasi polio, Dinkes Bali mencatat Kabupaten Buleleng mendapat atensi lebih, sebab jumlah sasaran tertinggi di wilayah tersebut dengan 98.633 anak.
Besar harapan mereka pemberian tetes polio mencapai 99,9 persen, namun 95 persen sudah dinilai mampu menutupi keseluruhan.
Menurut Sagung Mas masyarakat terutama orang tua harus memanfaatkan program gratis ini dengan membawa anaknya ke posyandu, selain itu butuh dukungan lintas sektor terutama pemerintah dan tokoh setempat dalam mensosialisasikan ke masyarakat.
Meski secara nasional sudah masuk tahap kedua tahun ini, Pekan Imunisasi Nasional Polio sendiri untuk di Bali baru masuk tahap pertama dan tetesan kedua bisa diperoleh anak bulan Agustus mendatang.
Setiap orang tua dapat langsung mendatangi posyandu yang jumlahnya 4.884 unit di seluruh Bali.
Pemprov Bali memastikan ketersediaan dosis tetes polio terjamin, bahkan pada akhir program mereka akan turun ke rumah-rumah menyasar anak yang belum mendapat imunisasi polio.
Baca juga: Pemkot Denpasar sediakan 896 pos imunisasi Polio
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Ada sasarannya yang di Bali 0-59 bulan itu 311.346 balita, umur lima tahun sampai kurang dari tujuh tahun ada 121.233 anak, kemudian tujuh tahun 60.379 anak,” sebut Plt Kepala Bidang P2P Dinkes Bali Anak Agung Sagung Mas Dwipayani di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dari jumlah ratusan ribu itu diharapkan setidaknya 95 persen anak menerima imunisasi polio dalam program ini, mengingat tetesan polio berguna guna mencegah potensi munculnya kejadian luar biasa.
“Ini untuk tahap pencegahan, dampaknya tidak menerima ya risiko terpapar polio tinggi, agar jangan sampai terpapar usaha pencegahan imunisasi jadi lebih baik, lebih preventif mencegah daripada pengobatan,” ujarnya.
Sagung Mas mengatakan virus polio tidak terjadi di Bali namun sudah muncul di provinsi lain dan penyebarannya tidak dapat diketahui, sehingga menurutnya penting untuk mengantisipasi sebelum harus membawa balita ke spesialis anak karena sudah terlanjur terpapar.
Baca juga: Pemkab Gianyar sasar anak usia TK-SD perluas cakupan imunisasi polio
Dari 492 ribu lebih anak yang harus mendapat imunisasi polio, Dinkes Bali mencatat Kabupaten Buleleng mendapat atensi lebih, sebab jumlah sasaran tertinggi di wilayah tersebut dengan 98.633 anak.
Besar harapan mereka pemberian tetes polio mencapai 99,9 persen, namun 95 persen sudah dinilai mampu menutupi keseluruhan.
Menurut Sagung Mas masyarakat terutama orang tua harus memanfaatkan program gratis ini dengan membawa anaknya ke posyandu, selain itu butuh dukungan lintas sektor terutama pemerintah dan tokoh setempat dalam mensosialisasikan ke masyarakat.
Meski secara nasional sudah masuk tahap kedua tahun ini, Pekan Imunisasi Nasional Polio sendiri untuk di Bali baru masuk tahap pertama dan tetesan kedua bisa diperoleh anak bulan Agustus mendatang.
Setiap orang tua dapat langsung mendatangi posyandu yang jumlahnya 4.884 unit di seluruh Bali.
Pemprov Bali memastikan ketersediaan dosis tetes polio terjamin, bahkan pada akhir program mereka akan turun ke rumah-rumah menyasar anak yang belum mendapat imunisasi polio.
Baca juga: Pemkot Denpasar sediakan 896 pos imunisasi Polio
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024