Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan tidak mungkin ada arisan dalam memenuhi kuota 24 jam mengajar.
"Kalau sistem arisan, rasa-rasanya agak susah karena ada yang tidak dapat," ujar Mendikbud di Jakarta, Rabu.
Pernyataan Mendikbud tersebut menanggapi adanya arisan yang dilakukan para guru bersertifikasi di Bukittingi, Sumatera Barat, untuk memenuhi kuota mengajar 24 jam.
"Rasa-rasanya tidak mungkin ada arisan kuota mengajar. Tapi nanti kita akan cek ke lapangan untuk memastikannya," ucap mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Dia menjelaskan secara administratif hal itu dilakukan per tahun, namun diverifikasi per semester untuk menentukan tunjangan profesi yang didapat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bukittinggi Ellia Makmur mengatakan sebelum sistem arisan dibentuk, sekitar 70 dari 1.232 guru bersertifikasi tidak kebagian jatah mengajar yang memadai, sehingga sulit untuk memenuhi kewajiban 24 jam mengajar dalam sepekan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kalau sistem arisan, rasa-rasanya agak susah karena ada yang tidak dapat," ujar Mendikbud di Jakarta, Rabu.
Pernyataan Mendikbud tersebut menanggapi adanya arisan yang dilakukan para guru bersertifikasi di Bukittingi, Sumatera Barat, untuk memenuhi kuota mengajar 24 jam.
"Rasa-rasanya tidak mungkin ada arisan kuota mengajar. Tapi nanti kita akan cek ke lapangan untuk memastikannya," ucap mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Dia menjelaskan secara administratif hal itu dilakukan per tahun, namun diverifikasi per semester untuk menentukan tunjangan profesi yang didapat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bukittinggi Ellia Makmur mengatakan sebelum sistem arisan dibentuk, sekitar 70 dari 1.232 guru bersertifikasi tidak kebagian jatah mengajar yang memadai, sehingga sulit untuk memenuhi kewajiban 24 jam mengajar dalam sepekan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013