Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali sepakat membagi tugas sebagai koordinator dalam penentuan calon bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung ke Pilkada Serentak 2024.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau dikenal De Gadjah di Denpasar, Minggu, mengatakan kesepakatan ini terbentuk setelah KIM Bali yang terdiri dari partainya, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Demokrat, dan PSI berdiskusi semalaman.
“Kalau di daerah kami sudah sepakat siapa pun yang menjadi partai pemenang (saat pileg) di KIM yang menjadi koordinator atau leading sector-nya,” kata dia.
De Gadjah mencontohkan di Kota Denpasar, meski saat pemilihan legislatif masih didominasi PDI Perjuangan, dalam gabungan koalisi KIM Bali partainya memiliki kursi tertinggi yang disusul Partai Golkar.
Oleh karena itu di Kota Denpasar Partai Gerindra yang akan menentukan siapa calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung secara bersama-sama, meskipun yang ditetapkan nanti bukan berasal dari partai tersebut.
“Contoh di Denpasar Gerindra menang di KIM, jadi Gerindra koordinator, Buleleng dan Badung Golkar jadi mereka memimpin, lalu Jembrana Demokrat koordinatornya,” ujar dia.
Jika berdasarkan keputusan KPU masing-masing kabupaten/kota seluruh Bali, PDI Perjuangan masih mendominasi kemenangan, namun jika dikerucutkan hanya KIM maka di Bangli, Buleleng, Badung, dan Gianyar dikomandoi Partai Golkar.
Selanjutnya Denpasar, Karangasem, dan Klungkung Partai Gerindra, Jembrana Partai Demokrat, serta Tabanan Partai Golkar dan Partai Gerindra dengan jumlah kursi sama.
De Gadjah mengatakan diskusi mereka berjalan baik hingga akhirnya menemui jalan tengah agar tidak ada ego jelang pendaftaran Pilkada Serentak 2024 Agustus mendatang.
“Jadi semua harus legowo tidak boleh otot-ototan minta jadi nomor satu atau dua, harus legowo diputuskan bersama dan semua calon milik bersama,” ucapnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu juga mengatakan selain pembahasan kabupaten/kota, anggota koalisi juga menyinggung soal Pilgub Bali.
Mereka mengaku bulat terhadap dukungan ke De Gadjah maju sebagai Calon Wakil Gubernur Bali, sementara pasangannya masih menunggu keputusan pimpinan partai politik di pusat.
“Untun pilgub sudah sepakat mereka tetap memilih wakilnya saya, untuk calon gubernurnya masih menunggu hasil keputusan pusat, sudah ada beberapa nama yang masuk tinggal ketok palu pusat saja,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau dikenal De Gadjah di Denpasar, Minggu, mengatakan kesepakatan ini terbentuk setelah KIM Bali yang terdiri dari partainya, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Demokrat, dan PSI berdiskusi semalaman.
“Kalau di daerah kami sudah sepakat siapa pun yang menjadi partai pemenang (saat pileg) di KIM yang menjadi koordinator atau leading sector-nya,” kata dia.
De Gadjah mencontohkan di Kota Denpasar, meski saat pemilihan legislatif masih didominasi PDI Perjuangan, dalam gabungan koalisi KIM Bali partainya memiliki kursi tertinggi yang disusul Partai Golkar.
Oleh karena itu di Kota Denpasar Partai Gerindra yang akan menentukan siapa calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung secara bersama-sama, meskipun yang ditetapkan nanti bukan berasal dari partai tersebut.
“Contoh di Denpasar Gerindra menang di KIM, jadi Gerindra koordinator, Buleleng dan Badung Golkar jadi mereka memimpin, lalu Jembrana Demokrat koordinatornya,” ujar dia.
Jika berdasarkan keputusan KPU masing-masing kabupaten/kota seluruh Bali, PDI Perjuangan masih mendominasi kemenangan, namun jika dikerucutkan hanya KIM maka di Bangli, Buleleng, Badung, dan Gianyar dikomandoi Partai Golkar.
Selanjutnya Denpasar, Karangasem, dan Klungkung Partai Gerindra, Jembrana Partai Demokrat, serta Tabanan Partai Golkar dan Partai Gerindra dengan jumlah kursi sama.
De Gadjah mengatakan diskusi mereka berjalan baik hingga akhirnya menemui jalan tengah agar tidak ada ego jelang pendaftaran Pilkada Serentak 2024 Agustus mendatang.
“Jadi semua harus legowo tidak boleh otot-ototan minta jadi nomor satu atau dua, harus legowo diputuskan bersama dan semua calon milik bersama,” ucapnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu juga mengatakan selain pembahasan kabupaten/kota, anggota koalisi juga menyinggung soal Pilgub Bali.
Mereka mengaku bulat terhadap dukungan ke De Gadjah maju sebagai Calon Wakil Gubernur Bali, sementara pasangannya masih menunggu keputusan pimpinan partai politik di pusat.
“Untun pilgub sudah sepakat mereka tetap memilih wakilnya saya, untuk calon gubernurnya masih menunggu hasil keputusan pusat, sudah ada beberapa nama yang masuk tinggal ketok palu pusat saja,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024