Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali I Gede Arya Sugiartha mencatat selama sebulan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI tahun 2024 terdapat sebanyak 1,6 juta orang pengunjung.
“Dari hasil penghitungan melalui empat pintu masuk ke Taman Budaya, jumlah total pengunjung 1.624.328 orang dengan rata-rata kunjungan per hari 56.011 orang,” sebutnya saat Penutupan Pesta Kesenian Bali 2024.
Kepala Disbud Bali I Gede Arya Sugiartha di Denpasar, Sabtu, menyebut lebih dari 75 persen pengunjung pesta rakyat terbesar di Pulau Dewata itu adalah generasi muda yang antusias terhadap seni tradisi terutama lomba barong, baleganjur, dan parade gong kebyar.
Selama 15 Juni-13 Juli 2024 ini, mereka melihat kepadatan pengunjung selalu terjadi saat akhir pekan Sabtu dan Minggu, bahkan dalam sehari di hari tersebut terdapat 60.000 kunjungan.
Arya mengatakan di balik kedatangan 1,6 juta kunjungan ini ada kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan seniman yang menjadi sorotan, namun juga pelaku UMKM kerajinan dan kuliner.
Disbud Bali mendapat laporan bahwa setiap harinya pelaku UMKM kuliner selalu laku keras, dan UMKM kerajinan pada 15 hari pertama Pesta Kesenian Bali produk jualannya habis terjual.
Meski demikian, satu juta penonton yang hadir juga menyisakan problematika kebersihan sampah dan parkir.
“Di balik pengumuman yang bertubi-tubi dan penyiapan tong sampah yang kami tempatkan di berbagai sudut ternyata masyarakat kita masih belum terbiasa mengelola sampahnya sendiri,” ujar Arya.
Disbud Bali mengaku ini masih menjadi PR bersama, namun banyak juga perubahan positif masalah kebersihan, dimana berkat bantuan ratusan relawan pengelola sampah, kebersihan PKB 2024 lebih baik dari tahun-tahun terdahulu.
“Kita dapat lihat tahun ini kebersihan Pesta Kesenian Bali berbeda karena mereka relawan ratusan orang setiap hari membantu memunguti sampah, tapi permasalahan parkir terbatas masih menyebabkan jalanan macet dan ke depan dua masalah ini segera kami cari solusi,” kata dia.
Meski masih terdapat permasalahan, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya melihat Pesta Kesenian Bali 2024 sukses, sebab jutaan pengunjung tidak semata-mata menjadi penonton namun juga sedang melestarikan kesenian.
Pemprov Bali menjadikan PKB sebagai wadah melestarikan dan merawat seni, keberhasilannya terlihat dari masuknya dunia luar namun masyarakat yang terbuka selektif dan tidak mengikuti sisi buruk dari pengaruh asing.
Sang Made menyebut ada empat indikator yang membuat Pesta Kesenian Bali 2024 pantas dikatakan sukses, yaitu pertama keberhasilan seniman mengaplikasikan tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama atau Harkat Martabat Manusia Unggul dalam setiap sajian karya.
“Kedua tata kelola lebih baik mulai dari penyiapan tempat yang bersih, indah, dan rapi ditambah jaminan keamanan dan kesehatan, ketiga, kuratorial seluruh materi dilakukan dengan mengedepankan kualitas, dan keempat PKB berhasil jadi media pengembangan perekonomian masyarakat Bali,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Dari hasil penghitungan melalui empat pintu masuk ke Taman Budaya, jumlah total pengunjung 1.624.328 orang dengan rata-rata kunjungan per hari 56.011 orang,” sebutnya saat Penutupan Pesta Kesenian Bali 2024.
Kepala Disbud Bali I Gede Arya Sugiartha di Denpasar, Sabtu, menyebut lebih dari 75 persen pengunjung pesta rakyat terbesar di Pulau Dewata itu adalah generasi muda yang antusias terhadap seni tradisi terutama lomba barong, baleganjur, dan parade gong kebyar.
Selama 15 Juni-13 Juli 2024 ini, mereka melihat kepadatan pengunjung selalu terjadi saat akhir pekan Sabtu dan Minggu, bahkan dalam sehari di hari tersebut terdapat 60.000 kunjungan.
Arya mengatakan di balik kedatangan 1,6 juta kunjungan ini ada kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan seniman yang menjadi sorotan, namun juga pelaku UMKM kerajinan dan kuliner.
Disbud Bali mendapat laporan bahwa setiap harinya pelaku UMKM kuliner selalu laku keras, dan UMKM kerajinan pada 15 hari pertama Pesta Kesenian Bali produk jualannya habis terjual.
Meski demikian, satu juta penonton yang hadir juga menyisakan problematika kebersihan sampah dan parkir.
“Di balik pengumuman yang bertubi-tubi dan penyiapan tong sampah yang kami tempatkan di berbagai sudut ternyata masyarakat kita masih belum terbiasa mengelola sampahnya sendiri,” ujar Arya.
Disbud Bali mengaku ini masih menjadi PR bersama, namun banyak juga perubahan positif masalah kebersihan, dimana berkat bantuan ratusan relawan pengelola sampah, kebersihan PKB 2024 lebih baik dari tahun-tahun terdahulu.
“Kita dapat lihat tahun ini kebersihan Pesta Kesenian Bali berbeda karena mereka relawan ratusan orang setiap hari membantu memunguti sampah, tapi permasalahan parkir terbatas masih menyebabkan jalanan macet dan ke depan dua masalah ini segera kami cari solusi,” kata dia.
Meski masih terdapat permasalahan, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya melihat Pesta Kesenian Bali 2024 sukses, sebab jutaan pengunjung tidak semata-mata menjadi penonton namun juga sedang melestarikan kesenian.
Pemprov Bali menjadikan PKB sebagai wadah melestarikan dan merawat seni, keberhasilannya terlihat dari masuknya dunia luar namun masyarakat yang terbuka selektif dan tidak mengikuti sisi buruk dari pengaruh asing.
Sang Made menyebut ada empat indikator yang membuat Pesta Kesenian Bali 2024 pantas dikatakan sukses, yaitu pertama keberhasilan seniman mengaplikasikan tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama atau Harkat Martabat Manusia Unggul dalam setiap sajian karya.
“Kedua tata kelola lebih baik mulai dari penyiapan tempat yang bersih, indah, dan rapi ditambah jaminan keamanan dan kesehatan, ketiga, kuratorial seluruh materi dilakukan dengan mengedepankan kualitas, dan keempat PKB berhasil jadi media pengembangan perekonomian masyarakat Bali,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024