PT Angkasa Pura Supports membukukan nilai belanja produk UMKM melalui platform Pasar Digital (PaDi) mencapai Rp2,2 miliar selama periode Januari-Mei 2024 atau meningkat dibandingkan capaian selama 2023 yang sebesar Rp1,5 miliar.
“Kami optimis transaksi belanja UMKM bisa mencapai Rp3 miliar hingga akhir 2024,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Angkasa Pura Supports Bambang Arsanto di sela business matching PaDi UMKM 2024 di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan peningkatan nilai transaksi itu karena makin banyak jumlah UMKM di kanal digital PaDi yang menawarkan produk lebih beragam untuk memenuhi kebutuhan di 15 kantor cabang di Indonesia bagian timur.
Dengan demikian pihaknya menjadi lebih mudah mendapatkan produk sesuai kebutuhan yang banyak disuplai UMKM hanya dalam satu wadah digital.
Baca juga: Menperin alokasi Rp116 miliar untuk sertifikasi TKDN 2024
Saat ini, pihaknya membeli kebutuhan operasional lebih dari 100 pelaku UMKM sehingga diharapkan mendukung peningkatan skala sektor usaha itu.
“Tadinya hanya membeli kertas, alat kantor, kantong sampah plastik, sekarang sudah meluas bahkan kebutuhan listrik juga sangat beragam,” imbuh Plt. Direktur Utama tersebut.
Pihaknya juga dapat memberikan pendelegasian wewenang untuk pengadaan barang di kantor cabang sehingga dapat memberikan kemudahan, efisiensi dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk itu, ia mendorong PaDi lebih banyak merangkul pelaku usaha UMKM khususnya di Indonesia bagian timur untuk memenuhi kebutuhan bandara di wilayah itu.
Dengan tingginya transaksi produk UMKM itu membuat Angkasa Pura Supports mendapatkan apresiasi belanja dari platform PaDi UMKM.
Baca juga: Dirut PLN : Belanjakan Rp200 triliun buat industri lokal
Apresiasi itu diserahkan oleh Head of SME Growth PaDi UMKM Mega Tri Agustina dan diterima langsung oleh Bambang Arsanto di sela business matching wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara 2024 yang diadakan di Denpasar.
“Ditambah sekarang kami akan merger dengan empat perusahaan lain sehingga nanti menjadi satu perusahaan sehingga kami punya potensi jauh lebih besar untuk belanja UMKM di atas Rp3 miliar,” katanya.
Pemerintah mendorong kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN hingga swasta di tanah air untuk membeli produk dalam negeri termasuk belanja di UMKM.
Sektor UMKM berperan vital terhadap perekonomian Indonesia dengan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Platform PaDi UMKM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN pada 2020 merupakan salah satu wadah yang mempertemukan pelaku usaha UMKM selaku penjual secara digital dengan pembeli dari kementerian/lembaga dan pemerintah, BUMN hingga swasta.
Saat ini, penjual dari UMKM terdaftar di pasar digital itu mencapai 115.362 usaha, usaha besar dan BUMN ada 747 instansi dengan total jumlah produk mencapai 1,5 juta unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024