San Francisco (Antara Bali) - Apple pada Selasa mengatakan pihaknya diserang peretas atau "hacker" yang bekerja dengan cara mereka ke dalam sistem perusahaan di California, tetapi terbukti gagal mencuri data.
Pembuat iPhone, iPads, iPod, dan komputer Macintosh itu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memburu para peretas, yang muncul terkait dengan serangkaian serangan cyber baru pada perusahaan-perusahaan teknologi AS.
"Malware (perangkat/program perusak) digunakan dalam serangan terhadap Apple dan perusahaan lain, dan menyebar melalui sebuah situs web untuk pengembang perangkat lunak," kata Apple dalam sebuah surat elektronik menjawab pertanyaan AFP.
"Kami mengidentifikasi sejumlah kecil sistem dalam Apple yang terinfeksi dan mengisolasi mereka dari jaringan kami."
Perangkat lunak berbahaya, atau malware, mengambil keuntungan dari kerentanan dalam program Java yang digunakan sebagai "plug-in" untuk program Web browsing.
"Sejumlah kecil" dari sistem komputer pada Apple terinfeksi tetapi mereka diisolasi dari jaringan utama," menurut perusahaan yang berbasis di Silicon Valley itu.
"Tidak ada bukti bahwa data Apple dicuri," kata Apple. "Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk menemukan sumber dari malware." (AFP/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Pembuat iPhone, iPads, iPod, dan komputer Macintosh itu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memburu para peretas, yang muncul terkait dengan serangkaian serangan cyber baru pada perusahaan-perusahaan teknologi AS.
"Malware (perangkat/program perusak) digunakan dalam serangan terhadap Apple dan perusahaan lain, dan menyebar melalui sebuah situs web untuk pengembang perangkat lunak," kata Apple dalam sebuah surat elektronik menjawab pertanyaan AFP.
"Kami mengidentifikasi sejumlah kecil sistem dalam Apple yang terinfeksi dan mengisolasi mereka dari jaringan kami."
Perangkat lunak berbahaya, atau malware, mengambil keuntungan dari kerentanan dalam program Java yang digunakan sebagai "plug-in" untuk program Web browsing.
"Sejumlah kecil" dari sistem komputer pada Apple terinfeksi tetapi mereka diisolasi dari jaringan utama," menurut perusahaan yang berbasis di Silicon Valley itu.
"Tidak ada bukti bahwa data Apple dicuri," kata Apple. "Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk menemukan sumber dari malware." (AFP/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013