London (Antara Bali) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kota Lancaster, Inggris, mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Indonesia di ajang Global Village di Alexandra Square Lancaster University selama tiga hari pada awal pekan.
Acara yang diadakan Culture Society ini bertujuan untuk menunjukkan keberagaman budaya yang dimiliki mahasiswa di Lancaster University yang berasal dari seluruh belahan dunia, demikian Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London, Sabtu.
Dikatakannya, PPI Lancaster membuka saung guna mempromosikan pariwisata Indonesia dan juga menjual berbagai pernak-pernik khas Indonesia, seperti gantungan kunci berbentuk sendal batik dan lainnya.
Selain itu, PPI Lancaster mengadakan kelas membatik bagi pemula yang belum pernah membatik sebelumnya. Batik salah satu kebudayaan Indonesia yang mendunia, terbukti dengan banyaknya sekolah di Inggris mengajarkan membatik di kelas kesenian.
Menurut Haikal Bekti Anggoro, tidak mengherankan banyak pengunjung stand PPI Lancaster yang langsung menyebut batik saat melihat canting dan malam.
"Wah saya sampai bingung ketika pengunjung ingin membeli canting dan malam," ujar anggota PPI Lancaster, Jeslyne Yunita, yang kelabakan menangani permintaan pengunjung. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Acara yang diadakan Culture Society ini bertujuan untuk menunjukkan keberagaman budaya yang dimiliki mahasiswa di Lancaster University yang berasal dari seluruh belahan dunia, demikian Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London, Sabtu.
Dikatakannya, PPI Lancaster membuka saung guna mempromosikan pariwisata Indonesia dan juga menjual berbagai pernak-pernik khas Indonesia, seperti gantungan kunci berbentuk sendal batik dan lainnya.
Selain itu, PPI Lancaster mengadakan kelas membatik bagi pemula yang belum pernah membatik sebelumnya. Batik salah satu kebudayaan Indonesia yang mendunia, terbukti dengan banyaknya sekolah di Inggris mengajarkan membatik di kelas kesenian.
Menurut Haikal Bekti Anggoro, tidak mengherankan banyak pengunjung stand PPI Lancaster yang langsung menyebut batik saat melihat canting dan malam.
"Wah saya sampai bingung ketika pengunjung ingin membeli canting dan malam," ujar anggota PPI Lancaster, Jeslyne Yunita, yang kelabakan menangani permintaan pengunjung. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013