Basarnas Bali akhirnya menemukan kapal yacht berbendera Norwegia di Perairan Serangan, Denpasar, yang membutuhkan bantuan karena mengalami mati mesin.
“RBB (Rigit Bouyancy Boat) merapat ke kapal yacht dan memberikan bantuan bahan bakar, pergerakan kapal terus dipantau hingga akhirnya sudah merapat di Pelabuhan Serangan,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan awalnya menerima informasi sebuah kapal dengan awak WNA Norwegia mengalami mati mesin di sekitar Perairan Selat Badung pada Minggu (28/4) sore.
Dari informasi rekan awak kapal sekitar pukul 18.20 Wita, kata dia, penyebab kapal mati mesin adalah kehabisan bahan bakar.
Baca juga: Basarnas Bali bantu evakuasi medis kru kapal Hongkong
Pihaknya mengerahkan personel SAR ke posisi kapal yang diperkirakan berada di koordinat 8°50.297'S 115°22.168'E, sembari terus berkoordinasi dengan pihak agen kapal.
Untuk bisa memantau posisi kapal yacht, kata dia, petugas siaga melakukan komunikasi secara berkala dengan VTS Benoa. Sementara personel Basarnas Bali yang berjumlah enam orang bergerak menyusuri perairan dari Pelabuhan Benoa dengan menggunakan Rigid Inflatabel Boat (RIB).
“Tim langsung bergerak menuju perkiraan lokasi, tentunya pergerakan malam kemarin cukup berisiko dengan situasinya jarak pandang terbatas," ujar Nyoman Sidakarya.
Akhirnya sekitar pukul 23.16 Wita, tim SAR memutuskan tidak melanjutkan pencarian karena terkendala kondisi gelombang mencapai 2-4 meter.
Baca juga: Basarnas buat posko di Nusa Penida antisipasi bahaya selama Lebaran
Pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita, Basarnas Bali kembali lepas sandar dari Pelabuhan Benoa untuk mencari kapal berbendera Norwegia tersebut, namun tak lama berselang ia mendapat informasi dari VTS Benoa bahwa kapal tersebut sudah berada di Perairan Serangan.
Tim kemudian menuju Perairan Serangan dan pukul 7.45 Wita menemukan kapal yacht tersebut dengan posisi sudah semakin mendekat.
"Ia berhasil berlayar dengan membuka layar kapal dan mengandalkan angin hingga bisa sampai dengan selamat," ujar Sidakarya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“RBB (Rigit Bouyancy Boat) merapat ke kapal yacht dan memberikan bantuan bahan bakar, pergerakan kapal terus dipantau hingga akhirnya sudah merapat di Pelabuhan Serangan,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan awalnya menerima informasi sebuah kapal dengan awak WNA Norwegia mengalami mati mesin di sekitar Perairan Selat Badung pada Minggu (28/4) sore.
Dari informasi rekan awak kapal sekitar pukul 18.20 Wita, kata dia, penyebab kapal mati mesin adalah kehabisan bahan bakar.
Baca juga: Basarnas Bali bantu evakuasi medis kru kapal Hongkong
Pihaknya mengerahkan personel SAR ke posisi kapal yang diperkirakan berada di koordinat 8°50.297'S 115°22.168'E, sembari terus berkoordinasi dengan pihak agen kapal.
Untuk bisa memantau posisi kapal yacht, kata dia, petugas siaga melakukan komunikasi secara berkala dengan VTS Benoa. Sementara personel Basarnas Bali yang berjumlah enam orang bergerak menyusuri perairan dari Pelabuhan Benoa dengan menggunakan Rigid Inflatabel Boat (RIB).
“Tim langsung bergerak menuju perkiraan lokasi, tentunya pergerakan malam kemarin cukup berisiko dengan situasinya jarak pandang terbatas," ujar Nyoman Sidakarya.
Akhirnya sekitar pukul 23.16 Wita, tim SAR memutuskan tidak melanjutkan pencarian karena terkendala kondisi gelombang mencapai 2-4 meter.
Baca juga: Basarnas buat posko di Nusa Penida antisipasi bahaya selama Lebaran
Pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita, Basarnas Bali kembali lepas sandar dari Pelabuhan Benoa untuk mencari kapal berbendera Norwegia tersebut, namun tak lama berselang ia mendapat informasi dari VTS Benoa bahwa kapal tersebut sudah berada di Perairan Serangan.
Tim kemudian menuju Perairan Serangan dan pukul 7.45 Wita menemukan kapal yacht tersebut dengan posisi sudah semakin mendekat.
"Ia berhasil berlayar dengan membuka layar kapal dan mengandalkan angin hingga bisa sampai dengan selamat," ujar Sidakarya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024