Denpasar (Antara Bali) - Forum Anak Daerah Provinsi Bali menilai cukup banyak perlakuan tidak manusiawi terhadap anak berkebutuhan khusus atau cacat di daerah tersebut.
"Perlakuan tidak manusiawi itu masih cukup banyak ditemukan di kawasan perdesaan," kata Wahyu Adi Raditya selaku badan pengawas Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali, di sela-sela aksi penggalangan dukungan untuk menghapuskan diskriminasi terhadap anak cacat, di Denpasar, Minggu.
Penyebab dari perlakuan didasari rasa malu keluarga karena menilai apa yang dialami anaknya atau saudaranya merupakan aib.
Tidak jarang ada anak berkebutuhan khusus disembunyikan dengan cara dipasung di suatu tempat untuk menghilangkan rasa malu keluarga. "Kami merasa prihatin atas perlakuan diskriminatif tersebut dan ini harus segera dihilangkan. Oleh karena itu kami menggalang aksi ini untuk mendapat dukungan dari masyarakat," ucapnya.
Dia mengatakan, untuk wilayah perkotaan sebagian besar masyarakatnya sudah dapat memperlakukan lebih baik dengan menyekolahkan anak tersebut di sekolah khusus.
Akan tetapi terkadang perlakuan yang diterima masih juga terlalu berlebihan sehingga anak-anak itu merasa tidak seperti rekannya yang normal. Padahal mereka pun ingin diperlakukan layaknya anak normal lainnya yang memiliki potensi dalam berbagai bidang. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Perlakuan tidak manusiawi itu masih cukup banyak ditemukan di kawasan perdesaan," kata Wahyu Adi Raditya selaku badan pengawas Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali, di sela-sela aksi penggalangan dukungan untuk menghapuskan diskriminasi terhadap anak cacat, di Denpasar, Minggu.
Penyebab dari perlakuan didasari rasa malu keluarga karena menilai apa yang dialami anaknya atau saudaranya merupakan aib.
Tidak jarang ada anak berkebutuhan khusus disembunyikan dengan cara dipasung di suatu tempat untuk menghilangkan rasa malu keluarga. "Kami merasa prihatin atas perlakuan diskriminatif tersebut dan ini harus segera dihilangkan. Oleh karena itu kami menggalang aksi ini untuk mendapat dukungan dari masyarakat," ucapnya.
Dia mengatakan, untuk wilayah perkotaan sebagian besar masyarakatnya sudah dapat memperlakukan lebih baik dengan menyekolahkan anak tersebut di sekolah khusus.
Akan tetapi terkadang perlakuan yang diterima masih juga terlalu berlebihan sehingga anak-anak itu merasa tidak seperti rekannya yang normal. Padahal mereka pun ingin diperlakukan layaknya anak normal lainnya yang memiliki potensi dalam berbagai bidang. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013