Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat sepanjang Maret 2024 kelompok komoditas pangan mendominasi sebagai penyumbang inflasi.

“Komoditas pangan masih memberi andil tinggi terhadap inflasi, yaitu dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan sumbangan tertinggi dari komoditas daging ayam ras,” kata Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani.

Endang Di Denpasar, Senin, menyebut angka inflasi Maret 2024 sebesar 0,93 persen atau terkendali tidak melampaui batas, namun ada lima komoditas penyumbang utama salah satunya daging ayam ras dengan andil 0,11 persen.

Setelah daging ayam ras, diikuti beras dengan andil 0,09 persen, telur ayam ras 0,08 persen dan cabai rawit 0,06 persen.

Untuk komoditas kelima ditempati oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu komoditas canang sari dengan andil 0,05 persen karena diketahui awal Maret dilaksanakan Hari Raya Kuningan dan Nyepi.

Baca juga: BPS Bali catat ada peningkatan kedatangan turis jalur laut pada Januari

Lebih jauh, BPS Bali mendapati komoditas pangan ternyata juga mendominasi inflasi tahun ke tahun dengan lima komoditas utama.

“Secara tahunan Bali mengalami inflasi sebesar 3,67 persen yang utamanya disumbang kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan komoditas beras menjadi penyumbang tertinggi,” ujar Endang.

Dalam inflasi tahunan andil beras 0,95 persen, diikuti daging ayam ras 0,42 persen, tomat 0,22 persen, cabai merah 0,17 persen, dan bawang putih 0,14 persen.

Menanggapi hasil pantauan BPS Bali, Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra melihat ini suatu kewajaran, karena meskipun bulan puasa, kondisi malam hari tetap meningkatkan kebutuhan masyarakat akan pangan.

Baca juga: BPS Bali: Nilai tukar petani di Februari 2024 tertinggi dalam 5 tahun

“Tidak semua komoditas memicu inflasi ada komoditas tertentu terkait hari raya yaitu pangan, hal yang lumrah di setiap hari raya, ada penambahan permintaan itu yang mempengaruhi harga tapi kenaikan harga ini masih dalam jarak yang kita sepakati,” ujarnya.

Salah satu komoditas bahkan sudah membaik menurutnya yaitu beras, dimana harganya mulai menurun dan diprediksi saat puncak Lebaran tidak ada lonjakan inflasi.

 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024