Jakarta (Antara Bali) - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) menilai pendidikan alat reproduksi kepada anak sejak dini akan meminimalkan atau menurunkan tingkat aborsi di kalangan remaja.

Ketua Umum Komnas Anak Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Rabu, mengatakan melalui pendidikan alat reproduksi, anak dapat diajarkan untuk menghargai dan menjaga bagian-bagian tubuhnya.

"Perlunya pendidikan alat reproduksi itu di rumah dan di sekolah, bahkan perlu dilakukan sejak usia balita sebelum satu tahun dengan metodologi tertentu. Kenalkan anak apa saja bentuk alat reproduksi dan apa fungsi-fungsinya secara menyeluruh," katanya.

Pernyataan Arist tersebut menyikapi terus meningkatnya angka aborsi yang dilakukan para remaja berusia di bawah 18 tahun.

Berdasarkan catatan Komnas Anak, pada tahun 2012 aborsi yang dilakukan remaja SMP dan SMA berjumlah 121 kasus atau meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 86 kasus.

Arist mengatakan para orang tua tidak boleh merasa tabu dalam mengajarkan alat reproduksi kepada anak. Orang tua juga harus bisa mengajarkan pendidikan seksual dalam keluarganya.

"Mengajarkannya pun jangan sepotong-sepotong. Dengan diajarkan apa itu alat reproduksi, dan apa itu seks yang sehat, maka anak akan menghargai setiap bagian tubuhnya sebagai titipan dari tuhan," kata dia. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013